Luka ini membakarku, bersama rasa sakit yang menusuk lebih jauh kedalam.
Dan sekali lagi, kupikul derita dari malam yang gelap dan melelahkan.
~H.M~
⚫
⚫
⚫Langit Seoul malam ini terlihat indah. Tak ada mendung yang menghalangi bintang-bintang untuk bersinar. Gemerlapnya seakan turut menemani hiruk pikuk kota ini yang tak pernah sepi. Di sebuah bangku kecil di tepi Sungai Han, terlihat seorang pria mungil tengah duduk termenung sendirian.
Salju mulai turun perlahan, bersama dengan hembusan angin malam yang dinginnya menusuk tulang. Semua orang semakin merapatkan jaketnya dan berjalan menuju tempat yang lebih hangat. Kecuali pria ini, tak peduli salju turun semakin deras hingga membuat gundukan putih di tanah, ia tetap duduk diam terpaku. Hidung mancungnya mulai memerah dan kulit wajah kian memucat. Hanya sweater tipis yang dipakainya, jadi mustahil bila pria itu tak kedinginan.
"Sepertinya ... alam semesta sedang tak berpihak padaku," lirih pria itu.
Tangannya merogoh saku celananya, meraih ponsel miliknya, dan memencet tombol panggilan cepat disana. Tak lama akhirnya panggilan tersambung.
"Yeoboseyo."
"Irene-ah, kau sibuk?"
"Eoh, sangat sibuk. Sedari tadi aku sibuk menunggu telpon darimu."
"Benarkah? Mungkin karena terlalu asik melihat salju di Sungai Han membuatku lupa menelponmu."
"Salju? Tunggu ... jangan bilang kamu sekarang lagi di sana."
"Kemarilah, bawakan jaket. Disini sangat dingin."
"Aishh ... Kim Suho, kau gila! Tetap disitu, aku akan tiba 10 menit lagi."
Bersamaan dengan itu, sambungan telepon pun terputus.
"Kamu benar Rene, aku memang sudah gila," gumam Suho dengan tersenyum kecut.
☘☘☘
"Sepertinya, imunitas pasien ini tergolong lemah. Sehingga dalam waktu sebulan kankernya berkembang cepat dan kasusnya menjadi ALK-Positif." ujar Dokter Choi yang kini sedang berada di ruangan Dokter Kim.
Dalam dunia medis, dikenal istilah ALK-Positif ( Anaplastis Lyphoma Kinase), merupakan mutasi dari kanker paru-paru stadium lanjut. Biasanya, penderita akan mengalami penurunan kesehatan secara drastis. Dan bahayanya lagi, kanker ganas ini bisa menyebar sampai ke otak.
"Apa belum ada obatnya, dok?" tanya Dong Kyu pada Dokter Choi.
"Untuk obat belum ada yang menemukan, karena ini termasuk kasus langka. Selain kemoterapi, obat penghilang rasa sakit adalah alternatif satu-satunya."
"Tapi Dokter Kim, bukannya ini pasien yang waktu itu. Bagaimana bisa kamu mendapatkan datanya secepat ini," lanjut Dokter Choi dengan heran.
"Pasien ini ... adik kandung saya. Dan saya mohon bantuannya Dokter Choi," pinta Dong Kyu seraya membungkuk hormat kepada Dokter Kim.
.
.Irene kini telah sampai di Sungai Han. Dirinya pun segera berlari menemui Suho dengan membawa paper bag ditangan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IF..?✓ [REVISI]
FanfictionHighest Rank #2 in SuhoIrene [31 Agustus 2020] #2 in Surene [5 November 2020] #1 in Desember [3 Oktober 2020] Terkadang dalam suatu hubungan, kebohongan menjadi sebuah pilihan demi menutupi kenyataan yang menyakiti perasaan. Kata-kata yang tak teruc...