"Don't the moon and stars look more harmonious together?"~What If~
.
.
.Kedatangan Irene yang tiba-tiba tentunya sangat mengejutkan orang-orang. Suasana pesta malam ini mendadak canggung, tak ada pembicaraan diantara mereka. Bukan tak mau, orang-orang itu hanya bingung harus memulai obrolan yang seperti apa.
Irene berdehem pelan, "Apa kalian terganggu dengan kehadiranku? Aku akan pergi jika—"
"Tidak eonni! Tetap di sini saja," potong Seulgi cepat. "Jadi pemotretanmu di Paris sudah selesai?" Seulgi mencoba untuk mencairkan suasana.
"Sebenarnya belum. Aku hanya ingin pulang," jawab Irene.
"Aku sedikit kesal denganmu eonni. Kenapa tiba-tiba saja dirimu ngga ada kabar? Aku kira kita sudah terlupakan," timpal Joy sambil menggerutu.
Gadis itu tersenyum simpul, "Maaf jika membuat kalian kesal denganku. Ngomong-ngomong apartemenmu bagus juga, Seul."
Melihat Irene yang mengalihkan topik pembicaraan, mereka paham jika Irene sedang tidak mau membahas masalah itu.
"Dan karena aku ingin pesta ini rame, makanya aku undang mereka juga." Seulgi menunjuk para cowok itu dengan dagunya. "Alhasil mereka cuma dateng berempat."
"Memangnya teman-temanmu yang lain kemana, Chan?" tanya Irene.
Pria jangkung itu meletakkan ponselnya di meja, "Xiumin hyung dan Baekhyun lagi syuting, sedangkan Kyungsoo pulang."
Wanita bersurai hitam itu mengangguk paham, tapi masih ada seorang lagi yang belum terlihat sejak tadi. Suho—orang itu tidak di sini—ia berpikir jika Suho pasti lagi sibuk, makanya dia tak datang.
"Ummm ... lalu yang satu lagi?" tanya Irene dengan nada ragu-ragu.
"Suho Hyung? Anu, dia ...."
"Cih ... kenapa nuna mencarinya? Apa kamu masih peduli?" sinis Kai yang tiba-tiba menyela ucapan Chanyeol.
"Apa maksudmu, Kai? Aku tanya karena aku memang tidak tahu. Kenapa responmu malah seperti itu?!"
"Iya, tidak tahu ... karena nuna memang sudah tak peduli!" Kai menekankan akhir kalimatnya sambil melempar tatapan tajam pada Irene.
"Jika memang kalian ngga mau ngasih tahu ya sudah! Toh itu juga bukan urusanku." Irene menjawab dengan tak kalah sinisnya.
"Orang itu pasti lagi sibuk dengan pekerjaannya, makanya dia tidak datang," lanjut Irene lagi.
Perkataan yang terlontar dari mulut gadis itu barusan ternyata malah membuat Kai makin tersulut emosinya. Bahkan tidak hanya Kai, hampir semua orang yang ada di situ menatap nanar ke arah Irene.
"Kenapa? Aku benar 'kan? Mana mungkin Suho meninggalkan pekerjaan yang sangat berarti baginya ... Egois!"
'Brak!'
Sehun menggebrak meja makan lumayan keras, yang membuat semua orang sedikit tersentak karenanya. Pria itu berdiri, menatap Irene dengan penuh amarah yang tak tertahankan. Suasana yang tadi sudah memanas karena perdebatan Irene dengan Kai, kini semakin menjadi.
"Egois?! Dasar wanita gila." Karena terlalu emosi, Sehun sampai berani mengumpat pada Irene. "Jangan asal bicara jika kamu ngga tau faktanya!!"
"Apa?! Wanita gila? Jaga sopan santunmu, Sehun!!" Kali ini Irene benar-benar marah. "Fakta apa lagi, huh? Dia pria brengsek yang pernah aku temui."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IF..?✓ [REVISI]
FanfictionHighest Rank #2 in SuhoIrene [31 Agustus 2020] #2 in Surene [5 November 2020] #1 in Desember [3 Oktober 2020] Terkadang dalam suatu hubungan, kebohongan menjadi sebuah pilihan demi menutupi kenyataan yang menyakiti perasaan. Kata-kata yang tak teruc...