Episode 12-Jealous

1.1K 172 64
                                    


"Cinta yang kau berikan akan selalu ada.
Itulah bagaimana aku memiliki kekuatan untuk hidup."

~Kim Suho~


Pagi ini mentari seperti enggan untuk menampakkan diri. Langit keabu-abuan dan hawa dingin yang menusuk tulang, membuat banyak orang malas untuk beranjak dari peraduan.

Seperti halnya gadis cantik bersurai hitam panjang ini. Dirinya masih asyik terlelap dengan damainya. Suara alarm yang sejak tadi berdering tak sedikitpun membuatnya terusik.

"Irene Eonni ... kau tak bangun? Ayo bersih-bersih!" ajak Seulgi, "apa gunanya memasang alarm jika kau tetap tak bangun." Seulgi mengambil jam weker itu lalu mematikannya.

Namun, bukannya bangun Irene malah semakin mengeratkan dan menarik selimut tebalnya hingga menutupi seluruh tubuh mungilnya. Seulgi mendengus kasar, ia sedikit jenuh jika harus membangunkan leader-nya saat akhir pekan. Karena kebiasaan begadang Irene tiap malam Minggu marathon film dan esoknya pasti bakal bangun siang.

Yang menjadi masalah, sekarang itu jadwal piket semua member untuk membersihkan dorm yang dilakukan tiap bulan sekali. Disaat yang lain sibuk beres-beres, Irene masih sibuk dengan alam mimpinya.

"Suho tadi kesini."

Mendengar nama itu disebut, Irene otomatis membuka matanya lalu menyibakkan selimutnya cepat.

"Suho? Sekarang dia dimana? Lalu kenapa kalian tak membangunkanku?" kesal Irene seraya mempoutkan bibirnya.

"Dia sudah pulang dan ini sudah ketiga kalinya kami membangunkan Anda Tuan Puteri." Gaya bicara Seulgi berubah menjadi sangat sopan. Dirinya bahkan membungkuk hormat seolah-olah sedang berhadapan dengan seorang Ratu.

"Bahkan Tuan Muda Suho juga mengatakan jika sudah menelepon Anda, Tuan Puteri Irene."

Sontak Irene langsung mengambil handphone-nya di atas meja. Dirinya terhenyak, 10 panggilan tak terjawab dan 7 pesan dari Suho.

"Omona! Pantas saja aku tak dengar, ponselnya aku silent," ungkap Irene dengan polosnya.

Seulgi memutar bola matanya malas, "Eonni cepat bangun atau kau tak dapat jatah sarapan."

"Tunggu ... kalian sudah pesan makanan? Sepagi ini?"

Seulgi menggeleng, "Suho Oppa tadi yang bawakan."

Sebenarnya Suho akan mengajak Irene untuk jogging bareng. Tapi karena panggilannya tak kunjung dijawab dan pesannya juga tak dibalas, akhirnya dirinya pergi sendirian.

Saat pulang dirinya mampir membeli sarapan untuk member-nya. Dan ketika sampai di depan dorm Red Velvet, ia memutuskan untuk berhenti dan memberikan makanan yang dibelinya kepada mereka.

"Tapi Eonni ... kenapa pacarmu itu begitu tampan. Bahkan keringat pun tak mampu melunturkan aura tampannya. Ah ... sepertinya aku mulai jatuh hati padanya."

Ucapan Seulgi barusan tentu hanya candaan belaka. Hanya iseng untuk menggoda sang kakak. Aura kemarahan sudah terasa bahkan Irene melihat Seulgi dengan tatapan membunuh. Karena merasa dirinya terancam, gadis bermata sipit itu pun segera melarikan diri.

WHAT IF..?✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang