Vote please:)
"Satu hal yang tak bisa kulakukan saat ini, adalah membuatmu kembali padaku."
~What If~
.
.
.Langit nampak kelabu. Jalanan masih basah dan sisa-sisa hujan beberapa menit yang lalu masih terlihat. Segelintir orang mulai merapatkan jaket tebalnya, karena hawa dingin yang mulai terasa. Hujan saat musim dingin memang membuat malas untuk pergi keluar.
Sepertinya halnya Irene, yang sejak tadi masih sibuk berkutat dengan barang-barangnya. Sepertinya gadis itu mengeluarkan seluruh isi lemari dan membuat berantakan kamar miliknya. Tangannya sibuk memilah-milah pakaian yang kemudian dimasukkan ke koper.
"Astaga! Masih belum selesai juga?" tanya Seulgi yang baru saja masuk kamar. Ia menggeleng heran melihat kondisi ruangan yang sudah seperti kapal pecah.
"Masih banyak yang belum aku kemas, tapi sepertinya koperku sudah penuh," gerutu Irene. "Seulgi-ah, bantu aku. Kamu kan paling pandai dalam urusan menata barang."
"Ck ... memangnya kamu mau pergi berapa lama? Jika cuma sebentar, tak perlu bawa barang banyak."
"Tiga bulan, lima bulan, atau mungkin setahun," jawab Irene sambil terkekeh.
"Jangan kembali jika eonni pergi selama itu," kesal Seulgi yang dibalas tawa ringan Irene.
Tak lama kemudian, Wendy, Joy, dan Yeri muncul. Mereka bertiga langsung ikut membantu menata barang-barang milik sang kakak. Selama beberapa menit, suasana menjadi hening dan agak canggung. Dari kelima gadis itu, tak satupun yang bersuara.
"Irene eonni!" ujar Seulgi memecah keheningan.
"Hmmm?"
Wanita bermata sipit itu tak melanjutkan ucapannya. Ia malah tertunduk dengan raut kesedihan terlukis jelas di wajah cantiknya.
Irene mengangkat satu alisnya. "Kenapa? Ada yang ingin kamu bicarakan?"
"Aku minta maaf. Kemarin diriku terlalu terbawa emosi. Sampai-sampai bisa membentakmu seperti itu," sesal Seulgi.
Kemarin memang terjadi sedikit keributan di dorm Red Velvet. Mereka berdebat, lebih tepatnya marah pada Irene. Sang leader yang tiba-tiba mengatakan bahwa dirinya akan hiatus sementara dari dunia hiburan, tentu sangat membuat member-nya kecewa. Saat ditanya alasannya, Irene menjawab jika ia ingin fokus pada karir modelingnya.
Dari keempat wanita itu, Seulgi lah yang paling marah dengan Irene. Ia merasa tak terima. Bahkan sampai berani membentak keras kakaknya itu untuk pertama kalinya.
"Sudahlah, lupakan saja yang kemarin. Aku bahkan sudah tak ingat hal itu."
"Aku juga," imbuh Yeri. "Eonni jangan lama-lama di Paris. Kita pasti akan sangat merindukanmu."
Baik Seulgi, Wendy, Joy, maupun Yeri. Semuanya nampak mulai berkaca-kaca. Melihat itu, Irene mencelos hatinya. Ia sangat tersentuh dengan perhatian para member. Kasih sayang mereka benar-benar terasa hangat layaknya sebuah keluarga.
"Ya! Kalian itu kenapa? Aku tak keluar dari grup, jadi jangan bersikap seolah-olah ini pertemuan terakhir. Dasar cengeng."
Semuanya langsung menghambur memeluk Irene. Karena terlalu asik berpelukan, mereka hampir lupa dengan barang-barang Irene yang masih belum beres.
Sementara itu di tempat lain, Suho dan rekan-rekannya tengah berkumpul di depan TV. Mereka sepakat akan nonton film horor bersama malam ini. Beberapa kaleng softdrink dan camilan telah berjajar rapi di karpet.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IF..?✓ [REVISI]
FanfictionHighest Rank #2 in SuhoIrene [31 Agustus 2020] #2 in Surene [5 November 2020] #1 in Desember [3 Oktober 2020] Terkadang dalam suatu hubungan, kebohongan menjadi sebuah pilihan demi menutupi kenyataan yang menyakiti perasaan. Kata-kata yang tak teruc...