4.

519 28 0
                                    

Clara membuka matanya saat merasakan tubuhnya terasa sangat hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara membuka matanya saat merasakan tubuhnya terasa sangat hangat. Perlahan bibirnya terangkat membentuk senyum kecil saat menyadari selimut putih yang membalut tubuhnya. Gadis itu segera bangkit dan mencari sosok Gio. Hingga tak lama kemudian,  Gio muncul dari arah dapur dengan semangkuk indomie di tangannya.

"Udah bangun?" tanya Gio.

Clara menganggukkan kepalanya." Ish masak mie cuma satu."

"Ya lo kan tidur tadi. Sono masak lagi aja." ucap Gio.

Clara bangkit dari duduknya. Ia menatap Gio serius." Gio tadi gue gak ngingau kan?" tanya Clara.

Gio terdiam beberapa detik hingga ia menggelengkan kepalanya." Enggak lo gak ngingau kok. Makanya kalau tidur tuh baca doa." ucap Gio sambil mengacak-acak rambut Clara pelan.

"Oh gitu.... Syukur deh kalau gue gak ngingau" ucap Clara.

"Iya lo jadi masak mie?" tanya Gio.

Clara menganggukkan kepalanya." Yaudah gue ke dapur dulu abis itu baru gue pulang."

"Oke... nanti gua anter pulang." tutur Gio.

Clara menggelengkan kepalanya pelan lalu tersenyum kecil." Gak perlu, nanti bokap gue jemput."

"Oh.. oke." ucap Gio

Setelah itu Clara melangkah pergi dari ruang tamu ke dapur Gio. Gadis itu terdiam sebentar. Perlahan wajahnya menyendu dengan senyum tipis yang mulai terukir di bibirnya." Lo bohong Gio..."lirihnya  pelan.

————————————————————

Alunan piano kini mengisi ruang tamu kediaman Hutomo dan Marina. Jari-jari gadis itu menari indah di keyboard hingga berhasil merebut perhatian nyonya dan tuan rumah itu. Alhasil kini mereka hanya menatap Clara dari lantai dua rumahnya. Keduanya tersenyum hangat dengan sorotan mata penuh kebanggaan terhadap gadis yang memainkan piano itu.

"Pintar banget, Clara." ucap Hutomo.

"Iyalah anakku." jawab Marina tak mau kalah.

Hutomo berdecak pelan." Halah kamu kan urusin modelling kamu itu mana sempet kamu urus anak. "

"Kamu kok ngomongnya gitu? Kamu lupa waktu dulu pas kamu jatuh? Cuma aku yang bantuin kamu!" ungkit Marina.

Tangan Clara sedikit menekan keras keyboard pianonya saat telinganya menangkap suara perdebatan dari lantai dua sana.

"Oh sekarang kamu jadi perhitungan sama suami sendiri? Kamu lupa tadi yang jemput Clara siapa? Aku!" tutur Hutomo.

Marina menyilangkan tangannya dan menatap suaminya jengah." Wah kamu bener-bener ya gitu aja di ungkit kalau tadi aku bisa juga aku jemput!" jawab Marina.

"Yaudah jemput dong! Kamu kan dari dulu emang gak pernah pentingin anak!" jawab Hutomo lagi.

"Kamu tuh emang selalu ajak berantem hal gak penting gini tau gak! Kalau gak mikirin Clara aku ceraikan kamu!" tutur Marina.

Ini Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang