~ Happy Reading ~
.
.
.
.
__________________________________⚠Typo Bertebaran!!!
****
"Weee tumben lo pagi-pagi gini dateng?" Ucap Jessie saat ia baru menginjakan kakinya di dalam kelasnya saat melihat seorang murid yang sangat tidak asik baginya.
"Serah gue donk" ucap Sylvia santai yang sedang membaca novel dengan headset disatu telingannya.
"Biasanya juga dateng 5 menit sebelum bel" sindir Sella yang baru menaruh tasnya dikursinya.
"Ngga usah nyindir juga donk" ucap Sylvia tanpa menoleh ke orang yang berbicara dan terus fokus pada novel yang sedang ia baca.
"Siapa juga yang nyindir lo. Tapi kalau lo merasa sih, ya baguslah" ucap Sella enteng seakan-akan berbicara pada anak kecil.
Selepasnya, Sylvia tidak menimpali ucapan Sella lagi dan memasang satu headset lagi ketelingannya dan menyaringkan volume 'nya, tidak full dan membaca novel lagi sampai bel berbunyi.
"Eh eh, gue liat-liat nih ya, Roland jadi sering ngelamun akhir-akhir ini. Setuju ngga lo?" Ucap seseorang yang mampu terdengar oleh Sylvia. Merasa topiknya menarik, Sylvia mematikan music 'nya dan pura-pura membaca, padahal tidak. Fokusnya sekarang ke orang yang berbicara tentang Roland, Mantan Kekasihnya.
"Iya si, gue juga sering ngeliat dia melamun gitu" ucap Jordan pada saat ia menaruh tasnya diatas meja miliknya yang paling pojok ruangan, hanya terpaut satu meja saja jarak meja Sylvia dengan Jordan dan Mildan, mereka satu meja.
"Gue ngerasa, dia nyembunyiin sesuatu deh dari kita" ucap Bara yang tengah setengah duduk disamping mejanya dan menaruh kedua tangannya di saku celananya.
"Setuju gue. Tapi apa, ngga biasanya dia kaya gini. Ya ngga" ucap Mildan yang diangguki oleh Jordan dan Mildan.
"Tapi, Roland kok belom dateng nih?" Tanya Jordan yang heran pada sahabatnya itu.
"Yeee elo! Kaya ngga tau dia aja" ucap Mildan sambil menoyor kepala Jordan, sampai Jordan terhuyung dari duduknya.
Sylvia mulai melamunkan perkataan teman-teman Roland tadi. Sehingga ia tidak mendengarkan lagi perbincangan mereka bertiga.
Kira-kira, Roland kenapa?
Kok katanya akhir-akhir ini?
Apa ada sangkut pautnya dengan dirinya?
Ah, jangan ngawur deh Syl! Ngga mungkin ada sangkut pautnya sama lo. Please deh! Kenapa lo jadi kaya gini. Oke, kita mencoba untuk bodo amat 'batin Sylvia sambik menggelengkan kepalanya cepat.
"Lah lo ngapa geleng-geleng Vi?" Tanya Nita yang baru masuk kelas dan duduk disebrang meja Sella dan Jessie. Lalu, mendudukan dirinya di bangku kosong samping Sylvia.
"Hah? Eh, ngga papa kok" ucap Sylvia sambil melihat Nita yang berada di sampingnya.
"Awas lo kesambet ntar" ucap Jessie yang nimbrung pada pembicaraan Sylvia dan Nita.
Sylvia hanya acuh dengan ucapan Jessie, seakan-akan hanya angin lalu.
Saat Sylvia melihat kearah pintu, ia sempat menegang kala melihat Roland datang dengan raut wajah datar dan dinginnya, seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Cruel [COMPLETED]
RandomSebenarnya, ia ditakdirkan untuk bahagia atau tidak? Sylvia Queenella, Kini, ia yang tidak disangka akan berubah 180° dari sikap aslinya. Siapa sangka ia akan memasuki dunia gelap yang sangat dihindari oleh kebanyakan orang. Sikapnya pun dingin, dat...