31. Keluarga Kandung

14.4K 582 47
                                    

~ Happy Reading ~

.

.

.

.

.
______ooooo______

⚠Typo Bertebaran!!!

****

"Jangan diem mulu donk!" Kata Alex. saat ini, mereka tengah menuju ke mansion Alexsander.

"Lans! Lo ngga bisa gini terus donk" kata Alex lagi berbicara pada Lans yang berada di samping dirinya.

"Gue nggak bisa maafin diri gue sendiri! Gue nggak tahan liat adek kita kaya gitu bang" Ucap Lans dengan satu tarikan nafas.

"Kita pasti bisa! Berusaha aja dulu" ucap Alex sambil memutar setir mobilnya ke samping kanan untuk memasuki gerbang mansion yang dimana ini milik keluarga Alexsander.

Kini, Lans dan Alex berjalan gontai memasuki mansion besar ini. Tidak seperti biasa yang datar dan dingin. Ya, selama kehilangan Sylvia Alex dan Lans berubah jadi dingin dan datar, Lans lebih parahnya.

"Loh loh! Kalian berdua kenapa" tanya wanita paruh baya yang berada diruang keluarga pada Lans serta Alex. Siapa lagi jika bukan ibunda mereka -----Ferlly.

Lans dan Alex duduk di ruang keluarga yang bunda tempati. Lans maupun Alex tidak ada yang bergeming, semua diam dengan pikiran masing-masing.

"Kenapa sih? Kalian kenapa?" Tanya bunda heran dengan kedua anak 'nya tersebut.

"Ayah mana?" Tanya Alex pada bunda sambil melihat wajah cantik bunda 'nya.

"Masih di kantor. Kalian juga kok tumben pulang cepet?" Tanya bunda pada Alex.

"Gini tadikan kita berdua pergi kerumah Saka temen Alex. Kebetulan juga dosen di kampus ngga masuk. Pas kita-kita lagu main dirumah Saka bla....bla....bla...." Alex mulai menjelaskan semua yang terjadi pada hari ini. Mulai dari mereka berada di kampus hingga keberadaan Sylvia yang mengejutkan mereka.

"Apa? Putri bunda udah kembali? Sekarang dia masih disana kan? Ayo kita kesana" ucap bunda yang sudah ingin beranjak dari duduknya dan ingin berjalan keluar rumah dengan air mata yang sudah lolos dari mata dan mengalir  mulus di pipi bunda.

"Jangan bunda! Nanti kita omongin sama ayah dulu ya bunda" ucap Alex yang menjegah bunda 'nya dan mendekap badan bunda kedalam dekapannya.

Lans berdiam diri di tempat duduk 'nya dengan pandangan kosong 'nya yang lurus kedepan.

Maafin abang!

Kata itu lah yang selalu Lans lontarkan dalam hatinya sebanyak yang ia bisa ucapkan.

****

"Princess kamu kenapa hm?" Tanya Arsaka panik saat melihat keadaan adiknya yang seperti ini.

Diam. Sylvia tidak menjawab pertanyaan dari Arsaka dan masih menelungkup wajah 'nya.

Dengan cepat Arsaka mendekap Sylvia untuk masuk dalam dekapannya. Tangannya pun tidak tinggal diam yang dengan lembutnya mengelus surai rambut Sylvia.

Ardi pun tak kalah khawatir 'nya seperti Arsaka. Ia mendekat ke arah keduanya dan memeluk mereka bersamaan. Tangan Ardi pun mengelus punggu Sylvia yang bergetar akibat menangis dalam diam.

The Devil Cruel [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang