~ Happy Reading ~
_________________________________Hay man teman
Pertemuan terakhir kita di cerita ini ya? Haha.
See u guys, Bye.NEXT!
_________________________________5 tahun kemudian...
Sudah cukup lama, dari awalnya hanya sebuah pernikahan dan sekarang pernikahan mereka sudah menginjak angka 5.
Sylvia dan Roland dikaruniai oleh 2 anak kembar tidak identik, yang satu laki-laki dan satunya lagi perempuan. Mereka cuma beda 5 menit. Gianino Farel --anak pertama, lelaki-- dan Gianina Sherlly --anak kedua, perempuan.
Sella dan Bara pun punya 1 anak lagi. Cinta Thalita, perempuan lagi. Jessie dan Jordan pun sama. Gina Olivia, perempuan. Nita dan Mildan dikarunia 2 anak juga. Laki-laki semua. Kevin Dafano dan Reano Folitho.
Sekarang, mereka Semua menjalankan kehidupan masing-masing. Mengurus keluarga kecil masing-masing. Ada waktunya, jika mereka ingin berkumpul.
Sylvia serta keluarga kecilnya, tinggal di Mansion Sylvia yang paling besar di Indo. Sebenarnya, Roland menolak pada saat itu karena katanya, 'masa kamu yang ngasih rumah untuk kita.' tetapi, namanya juga Sylvia. Keras kepala. Jadilah mereka tinggal di mansion besar itu.
Sekarang, Sylvia serta keluarga kecilnya sedang berada di rumah bukan sih, cuma Sylvia sama anak-anak. Roland sudah berangkat kerja tadinya --kekantor.
"Nino, jangan jailin adek terus donk!" Nasihat Sylvia.
Nino menoleh kearah Sylvia sambil nyengir setelah tadi menjaili Nina. "Iya Mom, ngga lagi. Tapi ngga janji ya."
Sylvia hanya geleng-gelang kepala saja melihat kelakuan anaknya yang satu ini.
"Ihh Abang, jauh-jauh dari Nina sana~"
"Ngga, masih seru jailin kamu."
"Abang liat ngga Nina lagi apa nih?"
"Liat, lagi nonton kan?"
"Bukan!"
"Terus?"
"Ya lagi duduk sambil mandangin Tv lah. Bukan nonton Tv!"
"Sama aja padahal." Gumam Nino berhenti dari aktivitasnya --menoel-noel pipi Chubby Nina.
"Beda abang."
"Iyain aja udah." Pasrah Nino.
Nino kembali duduk dengan benar dan mengambil cemilan di depan mereka dan memakannya. Aneh sih sebenarnya, biasanya anak-anak seusia mereka ini pasti suka mainnya mainan-mainan gitu. Tapi, ajaibnya mereka sudah berhenti main pas usia mereka empat setengah tahun. Iya, masih baru-baru aja berhentinya. Bosan kali ya.
"Bang, Nina nyamperin Mommy dulu ya." Izinnya dan tanpa menunggu jawaban dari Nino, langsung saja pergi.
"Apaan belum Nino ngomong udah maen pergi aja." Gumamnya.
Nina pun berjalan menuju dapur. Karena, kata Mommy-nya tadi ia sedang membuat kue.
"Mom." Panggilnya.
"Iya, kenapa sayang?" Sylvia masih fokus pada adonan kuenya.
"Nina nanti sekolahnya di korea aja ya?"
"Kenapa Nina maunya di korea?" Tanya Sylvia yang sudah menghentikan aktivitasnya dan melihat kearah Nina.
"Ya ngga papa sih. Mau doank ke sana."
![](https://img.wattpad.com/cover/218641726-288-k972037.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Cruel [COMPLETED]
DiversosSebenarnya, ia ditakdirkan untuk bahagia atau tidak? Sylvia Queenella, Kini, ia yang tidak disangka akan berubah 180° dari sikap aslinya. Siapa sangka ia akan memasuki dunia gelap yang sangat dihindari oleh kebanyakan orang. Sikapnya pun dingin, dat...