CHAPTER 7 - Phobia

98 6 0
                                    

Mars dan Aura hening, menatap kaku. Mereka saling berpandangan, mars hampir terbawa suasana dan nyaris mencium Aura

Tiba-tiba suara bel memecahkan suasana

Tingg...tong....

"Biar saya yang buka" kata Mars salting

"Oh iyaa o..okey" kata Aura sambil menghela nafas

"Huffttt... kenapa berdebar" kata Aura sambil memegang dadanya

Mars membukakan pintu,dan mendapati Roland. Mars masih sedikit canggung. Roland memandang Mars keheranan

"E..ee...temannya Aura?" tanya Mars sambil menunjuk Roland

"Emmm... yaaa... Aura ada" kata Roland sambil mengaruk garuk kepala

Mars mengangguk dan mengajak Roland masuk ke dalam

"Roland!" kata Aura keheranan

Tiba-tiba ponsel Mars berdering dan dia berpamitan mengangkat telpon

Roland mendekati Aura di sofa dan langsung mengintrogasinya

"Ini pasti ulahmu kan" kata Roland kesal

"Maksudmu" tanya Aura bingung

Roland menceritakan sambil berbisik, Mars agak mengintip dan penasaran kenapa Roland begitu dekat dengan Aura

"Kaaaa... kaka dengar aku kannn. Kaaaa kenapa diam" tanya Venus di telepon

"Iya kaka dengar, kenapa suaramu seperti habis menangis. Apa papa menyakitimu" tanya Mars cemas

"Bukan aku tapi mama ka. Please ka pulang sekarang. Aku butuh kaka" kata Venus dengan suara goyah

"Ok.." kata Mars sambil menutup telpon

Roland yang kesal karena mengetahui kalau Aura penyebab kegagalannya kencan dengan Rain,tak sengaja menendang kaki Aura yang sakit

"Auuuuwww!!" Teriak Aura kesakitan

"Ya ampun cuma ditendang dikit, lebay banget sih miss halu" kata Roland sambil memegang kepala Aura

"Gak liat apa kakiku diperban, aku habis jatuh tauk" kata Aura menjelaskan

Roland mencoba melihat kondisi kaki aura.

"Ya maaf aku pikir cuma sakit biasa. Kok bisa kamu jatuh. Siapa yang menyelakaimu" tanya Roland dengan suara lirih sambil memegang kaki Aura

"Sakit gakk" kata Roland sambil sedikit memijit kaki Aura

Mars masuk dan melihat roland sedang jongkok dan memijat kaki aura. Dengan muka setengah kesal Mars berinisiatif pamit

"Ehmmm..mm" kata Mars sambil agak sedikit pura pura batuk

"Pak Mars" kata Aura kaget

Roland melepaskan kaki Aura tiba tiba dan Aura menjerit kesakitan. Mars dengan kalem menghampiri Aura untuk berpamitan. Mars memberikan spinner itu ke tangan Aura.

"Besok sebaiknya kamu istirahat saja. Saya pulang dulu" kata Mars langsung pergi

Aura terdiam sejenak dan tersadar ada spinner ditangannya

"Hahhh... sista kembali" kata Aura sambil memandangi spinnernya kegirangan

"Astagaa.... pak mars. Yah dia main pergi aja" kata Aura lirih

"Terimakaasiiiii Pak Mars" teriak Aura

"Romantis juga ya bos barumu" kata Roland menyindir

Aura menoyor kepala Roland saking kesalnya

TITIK KOMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang