Venus yang kalut merasa senang akhirnya kakaknya sampai dirumah. Ia ingin mencurahkan segala kegundahannya setelah mendengar ucapan ayahnya. Namun dilihatnya Mars begitu bahagia, Venus pun menghentikan langkahnya
"Apa aku tidak salah lihat. Ka Mars tersenyum lebar barusan. Hal yang tidak pernah dilakukannya selama 10tahun terakhir. Hmmm, terakhir aku melihatnya tersenyum lebar sewaktu ulang tahunku yang ke -9. Siapa ya yang bisa membuatnya tertawa selebar ini selain aku" kata Venus terheran heran melihat sikap Mars
"Sepertinya ini bukan waktu yang tepat untuk curhat" kata Venus dalam hati sambil menundukan kepalanya
Venus memutuskan untuk pergi memancing, ini hobynya kalo sedang kesal.
Mars terdiam di tempat tidurnya sambil membayangkan Aura sewaktu main paralayang. Mars menyadari dirinya tidak bisa berhenti tersenyum layaknya orang kasmaran.
"Bagaimana bisa" kata Mars dalam hati
Aura berbaring ditempat tidur sambil memegang bibirnya. Tiba tiba dia mengingat kembali kejadian sewaktu Mars tenggelam dan Aura harus memberi nafas buatan
"Bagaimana bisa?" celetuk Aura
"Ada yang salah dengan perasaanku, kenapa aku harus mengingat Mars. Kenapa dipikiranku sekarang hanya Mars Mars dan Mars" kata Aura dalam hati sambil memukul mukul kepalanya dengan tangan
Suara ponsel memecahkan lamunan Aura, nomer tidak dikenal namun Aura tetap buru buru mengangkatnya.
"Halo" kata Aura
Mars hanya diam,jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya, matanya mendadak melotot mendengar suara Aura
"Ini salah" kata Mars dalam hati
"Haloo! Ini dengan siapa ya. Kenapa diam saja" celetuk Aura
"Yaaa" kata Mars kaget
"What Marss!" kata Aura dalam hati sambil salting dan kebingungan
"Ini pak Mars, a.. ada apa ya pak telpon malam malam" kata Aura gagap sambil menghela nafas
"Emmm apa kamu sudah sampai rumah" kata Mars salting
"Oh.. iya sudah pak" kata Aura sambil mengaruk garuk kepalanya
"Kenapa aku malah bertanya hal ini, sejak kapan aku suka basa basi" kata Mars dalam hati
"Pak.. haloo... apa Pak Mars masih disana. Apaa bapak menelpon saya hanya..." tanya Aura
"Ummm itu tentu saja tidak. Saya hanya mau mengingatkan kamu kalo besok kita akan menghadiri launching perhiasaan terbaru perusahaan Lolita" jelas Mars
"Ya pak lalu..." tanya Aura
"Saya harap kamu bisa menemani saya" lanjut Mars
Aura tersenyum sejenak dan melanjutkan pembicaraan
"Oh itu baik Pak Mars jam brp ya" tanya Aura
"Jam 7 malam, jangan sampai terlambat" kata Mars tegas
"Baik pak" celetuk Aura
"Satu lagi jangan lupa membawa tab karna ada beberapa hal yang harus dicatat karena mungkin saja kita akan ngobrol dengan beberapa klien disana" kata Mars spontan
"Baik pak" kata Aura lirih
"Selamat malam" kata Mars mengakhiri pembicaraan
"Ma...lam..." kata Aura lesu sambil menutup telpon
"Huftt.... Aura Aura wakeup. Mars hanya menelpon untuk urusan bisnis lah, memang maumu apa. Baru diajak pesta aja aku sudah terlalu percaya diri seperti ini. Hummmmm" kata Aura sambil menepuk nepuk pipinya dan menjatuhkan mukanya ke kasur
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK KOMA
AcakBagaimana jika tujuan menjadi detektif hanyalah untuk membalas dendam masa lalu. Bagaimana pula Aura harus berhadapan dengan cinta dan profesinya? Mengisahkan Aura gadis lulusan Murdoch University Jurusan Psikologi kriminal datang kembali ke Indones...