Rain mengajak Mars kebutik untuk mengambil gaun yang akan dipakainya di pesta sore nanti
"Mars sinih!" kata Rain memanggil
"Aku tunggu disini aja" jawab Mars
Rain kemudian menarik tangan Mars"Tunggu disini" kata Rain sambil menarik Mars dekat ruang ganti
"Bagaimana?" kata Tain menujukan gaunnya didepan Mars
"Bagus" kata Mars flat
"Menurutmu aku pakai yang mana,yang ini atau yang ini" tanya Rain bingung
"Seleramu jauh lebih bagus,untuk apa bertanya lagi" celetuk Mars
"Gak bisa apa Mars pura pura menyenangkan aku sedikit saja. kenapa selalu kata kata menyakitkan yang keluar dari mulutnya" kata Rain dalam hati sambil memandang Mars kesal
"Rain 15 menit lagi aku tunggu diluar, aku tidak mau datang terlambat" kata Mars meninggalkan Rain
"Ok" ucap Rain lesu
Jayden dan Aura tiba di tempat pesta lebih awal, mereka mengenakan dresscode putih putih.
"Pestanya masih 1 jam lagi, apa kita tidak terlihat mencurigakan datang sepagi ini je" tanya Aura
"Jaydeeeeen" kata tante Amara yang tiba tiba menyapa Jayden
"Halo tantee Ara ,lama gak ketemu" kata Jayden basa basi
"Jam yang bagus limited edition ya jey. always" ucap tante Amara menggoda
"Ah tante bisa aja, ohya tante kenalin ini temen aku au... Aulia..ya Aulia" kata Jayden agak gagap
"Hah.. sejak kapan namaku jadi Aulia" kata Aura dalam hati sambil nyengir dan menatap Jayden penuh kebingungan
"Temen apa temen... Ok jay... Aulia... tante tinggal masuk kedalam ya. Enjoy the party" ucap tante Amara
"Kita akan mulai dari amara,clue A yang pertama" bisik Jayden
"Kenapa aku jadi deg degan gini ya Jejey" celetuk Aura
"Apa kamu mulai menyerah Ra" tanya Jayden
"Aku cuma gak ingin kamu terlibat lebih jauh dalam masalahku, aku.." ucap Aura gelisah
Jayden menutup mulut Aura dengan jari telunjuknya
"Sahabat tidak akan mengatakan aku gak enak... aku gak ingin.. aku kasian. Sahabat itu selalu ada Ra, no matter what" celetuk Jayden
Aura tersenyum simpul dan memandang Jayden dengan tatapan manja
"Aku ambil minum dulu ya disana" kata Aura salting
"Siyaaap putri kaktus, perlu aku temenin" tanya Jayden
"Gak usah" jawab Aura
Eddy yang juga mengambil minum penasaran dengan gadis yang dari samping mirip dengan Aura, didekatinya perlahan
"Pak Grey saya kesana dulu ya, soal bisnis kita di Papua maybe next kita bisa obrolin lebih lanjut" ucap Eddy
"Siap pak Eddy" jawab Pak Grey
Aura menegak minumannya, seketika ia sedikit terkejut ketika menoleh dan didapatinya Eddy ada disebelahnya. Namun Aura berusaha tidak panik
"A...ura mantan sekertaris Mars Adiguna. Berani juga ya kamu datang kesini" celetuk Eddy
"Tolong pak yang sopan,saya tidak punya masalah dengan anda" kata Aura menampik tangan Eddy yang berusaha melepas kacamata Aura
"Oh jelass. Kamu memang tidak punya masalah dengan saya tapi Mars itu sahabat saya" ucap Eddy sinis
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK KOMA
De TodoBagaimana jika tujuan menjadi detektif hanyalah untuk membalas dendam masa lalu. Bagaimana pula Aura harus berhadapan dengan cinta dan profesinya? Mengisahkan Aura gadis lulusan Murdoch University Jurusan Psikologi kriminal datang kembali ke Indones...