CHAPTER 6 - Mencari Tau

65 3 0
                                    

Tommy masih berada di area tak jauh dari TKP pembunuhan keluarga Joyoseputro. Seharian dia memantau dari warung yang berada tak jauh dari situ. Nampak masih banyak wartawan yang meliput di lokasi kejadian.

LIVE REPORT
"Saat ini saya masih berada di lokasi kejadian pembunuhan Joyosaputra, sampai saat ini belum diketahui motif yang menjadi latar belakang pembunuhan sadis yang memakan nyawa 8 orang itu. Menurut keterangan salah satu tetangga yang sempat kami wawancarai tidak ada keributan sebelum terjadinya peristiwa ini. Salah satu korban yang masih selamat diduga masih syok dan belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut. Demikian yang dapat saya kabarkan dari depan kediaman Joyosaputro. Kembali ke studio. Indahliza dan juru kamera Santoso melaporkan

"Sob gw ke warung dulu ya beli minum" kata Indah pada teman kameramennya

Tommy yang melihat Indah buru-buru pasang muka sok polos.

"Udah semingguan ini saya perhatiin kamu di plot disini terus ya" tanya Tommy sambil mengunyah bakwan

"Loe wartawan juga, dari media apa" kata Indah sambil melirik Tommy

"Pak kopinya satu gulanya sedikit aja" kata Indah sambil meminta dibuatkan kopi oleh tukang warung.

"Kok saya jadi berpikir pelakunya mungkin saja salah satu korban selamat" kata Tommy sok tau

"Gue sempet menduga seperti itu sih. Kemarin gue sempet mewawancarai tetangganya. Dan mereka bilang sifat Adel salah satu korban selamat itu dikenal punya sifat yang paling arogan diantara sodara sodaranya. Tapi gue sekarang justru penasaran sama pembantunya. Emang sih pembantunya ikut tewas di kejadian itu tapi barang bukti justru banyak ditemuin di kamar pembantunya. Bener bener kasus yang rumit" Kata Indah menjelaskan

Tommy mengangguk sambil diam-diam merekm penjelasan indah.

"Jadi menurutmu ini bukan kasus pembunuhan biasa. Bisa jadi motifnya karena dendam gitu" tanya Tommy penasaran

"Antara dua kemungkinan dendam atau emang murni pencurian. Menurut gue kasus ini masih abu-abu. Dan kayaknya gue bakalan lama di plot disini" kata Indah sambil minum kopi

"Kopi emang bisa bikin melek tapi kebanyakan bisa bisa pikiranmu yang ngantuk" kata Tommy sambil bercanda

Indah melirik tommy sambil ketawa nyengir. Tommy memang paling cerdik dalam mengumpulkan data tanpa perlu bersusah payah. Terbukti ini hari pertama tommy melakukan investigasi. Target awalnya adalah menganalisa siapa saja yang terduga menjadi tersangkanya.

"Jadi lo baru hari ni ya kesini. Lo belum jawab dari media apa?" Tanya indah penasaran

"Bentar ya saya jawab telpon dari boss dulu" kata Tommy sambil pura pura mengangkat telpon.

Mars membopong Aura masuk kedalam mobilnya karena tak tega melihat kondisi Aura yang kesakitan karena kakinya terkilir.

"Pak Mars mau bawa saya kemana" tanya Aura kebingungan

"Ke sumur" kata Mars dengan nada datar

Aura pun tertawa terbahak bahak dan melirik Mars yang masih memasang muka flat

"Apa pak mars berusaha melucu, biar saya coba tertawa untuk menghargai usaha bapak hahhahahahha" kata Aura

"Saya bisa naik taxi,bapak tidak perlu repot-repot mengantarkan saya" kata Aura lagi

"Ini tanggung jawab saya,kamu jatuh karena saya meminta kamu mencari file itu. Jadi biarkan saya antar kamu ke rumah sakit dulu. Setelah itu terserah kamu" kata Mars menjelaskan

Selama di perjalanan Mars cenderung diam. Aura sampai bingung mau memulai obrolan dari mana. Dia takut Mars terganggu jika tiba-tiba Aura mengajak ngobrol. Aura mengeluarkan buku dari tasnya dan memilih membaca. Mars sedikit melirik ke arah Aura yang sibuk dengan bacaanya.

TITIK KOMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang