CHAPTER 27 - Nyaris Ketahuan

49 3 0
                                    

Mars sontak bangun dari kursinya,melihat Aura terkapar dan meringis kesakitan

"Raaaaa" teriak Mars sambil menghampiri Aura

"Kamu gak papa?" kata Mars panik sambil mengecek kondisi Aura

Dipegangnya kaki Aura dan juga bahunya. Aura nampak kebingungan dengan perhatian yang Mars berikan. Dia tak dapat berkata satu patahpun, hanya menggelengkan kepala. Aura berusaha berdiri namun malah terjatuh lagi.Untung Mars cekatan menahan tangan Aura. Tak sengaja Aura berpangku pada paha Mars. Mereka berada sangat sangat dekat

Mars mulai terbawa suasana, ada kerinduan dan ketakutan bercampur jadi satu. Namun kerinduannya mengalahkan apapun. Dipandanginya Aura dalam dalam, mata Aura seakan menyiratkan kerinduaan yang sama. Mars perlahan memegang pipi Aura,matanya tak berkedip. Didekatkan wajahnya ke Aura

"You're now with me,not someone else. And i'm scared, yeah i'm still scared. Aku takut semua ini cuma mimpi" kata Mars dalam hati sambil terus memandangi Aura

"Tell me,i'm not dreaming?" celetuk Aura dalam hati

Jantung Aura berdegup kencang,muka Mars semakin dekat seakaan ingin memberikan kecupan hangat. Mars tak bisa menahan lagi

"Tuuuuuttt" suara bunyi kentut Aura

"Hahahahaaha" celetuk Mars sambil tertawa lepas

"Ahhg hahhahaha sorry!" celetuk Aura

"Sudah lama aku gak liat Mars ketawa selepas ini. Dan aku bahagia menjadi alasan dari tawanya" ucap Aura dalam hati sambil memandangi Mars

Dan mereka masih tertawa bersama, mata Aura tak berhenti menatap Mars, seketika Mars menghentikan tawanya dan kembali jaim

"Syukurlah kamu tidak gelisah lagi Ra" ucap Mars

"Bagaimana mars tau tadi aku lagi panik, tumben sekali dia perhatian" kata Aura dalam hati sambil melirik Mars salting

"Ayok aku bantu berdiri" ucap Mars sambil mengalungkan tangan Aura di bahunya

Mars membantu Aura untuk duduk, seketika padanganya tertuju pada leher Aura, disekanya rambut Aura perlahan

"Ssshh..ahh" kata Aura kaget sambil meringis kesakitan

"Kenapa lehermu bisa tercakar,siapa yang melukaimu" tanya Mars panik

"Eddy temanmu itu" kata Aura keceplosan

"Eddy?" tanya Mars kebingungan

"Emm gak kok aku ngelantur, ini tadi kecakar tangan aku sendiri. Maksud aku tadi aku kecakar pas aku lagi liat Eddy dan Jayden berantem. Ya ceritanya begitu Mars" jelas Aura panik sambil menutup mulutnya

Mars masih tidak percaya dengan penjelasan Aura. Seketika Mars bangun dari kursinya

"Tunggu sebentar aku carikan obat" celetuk Mars

"Gak usah Mars...ehhh" ucap Aura yang kaget melihat Mars tiba tiba ngeloyor

FLASBACK

Arina mengawasi Aura dan Mars dari sejak di pesta. Arina merasa kesal Aura terus bersama Mars. Kekesalannya bertambah tak kala Eddy menelponnya

"Maaf tan, aku gagal" kata Eddy lemes

"Booddooohhh" celetuk Arina dalam hati

"Hallo tann...hallo.. tan kenapa diam saja. Tante gak marah kan sama aku. tan kalo boleh tau kenapa tante penasaran sama ka..." balas Eddy

"Ok eddy thank u" kata arina tiba tiba mematikan telepon dari Eddy

Arina memainkan tangannya,dilihat Aura sendirian di taman sambil memegangi kakinya yang sakit

TITIK KOMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang