Mars yang panik langsung membawa Aura ke tenda darurat dekat tempat konser. Viola hanya dapat menatap Mars penuh keheranan, ada rasa iri terpancar dari raut wajahnya.
"Mars tidak pernah semanis ini memperlakukan wanita, sebenarnya siapa dia hingga bisa membuat Mars sepanik ini" ucap Viola dalam hati
Dokter jaga memeriksa Aura, Mars terlihat tak berhenti menatap Aura
"Gakpapa dia cuma terlalu banyak pikiran ditambah tadi ada guncangan tiba tiba, tapi lukanya gak serius kok. Dia cuma syok. Hanya butuh istirahat" terang dokter pada Mars
"Syukurlah!" kata Mars sambil menghela napas panjang
"Kak Mars kita pulang sekarang?" ajak Viola
Mars fokus menemani Aura sehingga tidak menggubris kata kata Viola. dipeganginya, diciuminya tangan aura berkali kali, ditatapnya aura dalam dalam dengan gurat cemas diwajahnya. Memori Mars kembali saat pertama kali mengutarakan cinta pada Aura
FLASHBACK
Mars menggandeng tangan Aura dan mengajaknya ke pantai untuk menikmati pantai
"Official?" celetuk Aura kegirangan
"Rasanya ingin terus tersesat disini sama Mr.Silent deh hihihi " ucap Aura lirih
"Kenapa?" tanya Mars penasaran karena suara Aura yang sangat pelan
Aura perlahan mendekatkan diri pada wajah Mars. Seakan Mars juga membalas tatapan lembut Aura. Hidung mereka saling menempel, tangan mereka saling berkaitan seakan tak bisa lepas lagi
"Bagaimana bisa Mars adiguna luluh ditangan wanita aneh ini. cinta memang sulit diprediksi. Bahkan dalam kamus einsten tidak ada cinta yang logis" ucap Mars dalam hati sambil mencium pipi Aura dengan lembutnya
Aura tersenyum simpul karena geli, dia ingin melepas tangannya tapi Mars justru semakin erat menggengamnya
"Mars....ada lemnya apa ya?" celetuk Aura melucu
"Iyaaa" jawab Mars datar
"Sejak kapan Mr Silent bisa melucu" tanya Aura sambil ngakak
"Sejak mengandeng Aura" celetuk Mars
"Hahahhahaha" Aura tambah terbahak bahak
Aura dan Mars duduk di pasir sambil menanti sunset
"Jangan pernah melepasnya ya" pinta Mars
"Ummm gimana ya, aku rasa kamu yang bakal gak tahan duluan, kamu deh Mars" celetuk Aura
"Masa?" ucap Mars
"Aku gak akan melepasnya kecuali kamu yang memintanya" ucap Aura serius
Mars terdiam dan dipegangnya jari jemari Aura. Diputarnya tubuh Aura dan dipandanginya Aura dengan lembut. Sesaat Mars mencium tangan Aura
Viola melihat Mars melamun, perlahan Vio menghampiri
"Ka?" ucap Viola sambil menepuk bahu mars
"Ehh...yaa..." ucap mars menoleh kaget
"Are you okey?" tanya Viola
"Vio sebaiknya kamu pulang duluan,saya mau temani dia dulu" jelas Mars
"Gak perlu" celetuk Jayden yang masuk tenda tiba tiba
"Jayden" celetuk Viola menoleh kaget
Mars menoleh ke arah Jayden, kekuatiran campur emosi berkecamuk di wajah Mars. Sesaat dia melepaskan tangan Aura dan menghampiri Jayden. Diseretnya Jayden keluar dari tenda dengan muka penuh amarah
![](https://img.wattpad.com/cover/230356209-288-k758166.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK KOMA
AcakBagaimana jika tujuan menjadi detektif hanyalah untuk membalas dendam masa lalu. Bagaimana pula Aura harus berhadapan dengan cinta dan profesinya? Mengisahkan Aura gadis lulusan Murdoch University Jurusan Psikologi kriminal datang kembali ke Indones...