Arina yang baru pulang shopping kaget melihat aura, yang ternyata ada di Bali juga. Arina berniat bicara empat mata dengan Aura untuk menuntaskan rasa penasaranya selama ini
Aura terlihat melahap semua makanannya dan tak berhenti tersenyum
"Enak semua kayaknya Ra?" celetuk Jayden
"Ini sih parah Jeyy..." kata Aura sambil mengacungkan jempolnya
"Pelan pelan Ra makannya" kata Jayden sambil memandang Aura dengan tatapan mupeng
"Beneran Jey bisa aja kamu nemu resto seenak ini,aku udah lama gak makan lawar dan sate lilit semenjak di Aussie,ini tu authentic banget. Loved it" kata Aura sambil gak berhenti ngunyah
"Lanjutin deh Ra makannya,aku mau ke toilet bentar" ucap Jayden
"Sipp!!!" jawab Aura
Arina pelan pelan menghampiri Aura, disentuhnya bahu Aura
"Permisi" celetuk Arina
"Nyonya Arina?" kata Aura menoleh kaget
"Kamu Aura sekertaris Mars kan?" tanya arina
"Ya tapi sekarang tidak lagi kok Bu" jawab Aura
"Bisa kita bicara empat mata" kata Arina memohon
"Sekarang?" tanya Aura
"Ya sebentar saja kok" pinta Arina
"Tapi teman saya" kata Aura ragu
"Ini tidak akan menggangu waktu kamu" celetuk Arina
"Emm baiklah" kata Aura sambil beranjak dari kursinya
Jayden yang kembali dari toilet mendapati meja makan yang kosong, Jayden mendadak panik. Namun seketika ponselnya berdering
"Jejey sorry aku jalan duluan,kebetulan aku ketemu teman lama aku. Nanti aku langsung balik hotel. Janji gak bakal lama. Btw temen aku cewek kok hehehe" sms dari Aura
"Hmmm bisa bisanya Aura kirim foto temennya juga. Lucu sekali dia. mungkin dia tau aku bakal gak tenang kalau teman lamanya laki-laki. Baiklah sebaiknya aku kembali ke hotel aja" kata Jayden dalam hati sambil senyum senyum gak jelas
Esok paginya Venus yang sedang di mengunjungi panti werda, dikagetkan dengan Julian yang menarik tangannya tiba tiba. Julian mengajak Venus ke taman belakang panti
"Kamu lagiii... lepas gak... dasar pencurii" celetuk Venus kesal
"Hah kenapa kamu sebut aku pencuri, aku bahkan gak pernah mencuri apapun darimu" kata Julian kaget
Venus diam dan memandang Julian sinis
"Pencuri tidak pernah tau kapan datangnya, dia datang sesuka hatinya. Itu kata kata yang tepat untuk mengambarkan kamu" kata Venus tegas
"Venus aku perlu bicara waktuku gak banyak" celetuk Julian gelisah
"Kalau aku gak mau?" kata Venus sambil memalingkan muka
"Kamu harus mau" kata Julian memaksa
"Sebentar... sepertinya sejak pertemuan terakhir kita ada hal janggal yang ingin aku tanyakan padamu" kata Venus sambil mengingat ingat
Venus mendekati Julian, sangat dekat seketika tanganya hendak membuka masker Julian
"Tidak begini" kata Julian sambil memegang tangan Venus
"Baiklah aku tidak mau berbicara denganmu" kata Venus mendorong Julian
"Baiklah kalau itu yang kamu mau, tapii aku cuma mau pamit" kata Julian lesu
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK KOMA
RandomBagaimana jika tujuan menjadi detektif hanyalah untuk membalas dendam masa lalu. Bagaimana pula Aura harus berhadapan dengan cinta dan profesinya? Mengisahkan Aura gadis lulusan Murdoch University Jurusan Psikologi kriminal datang kembali ke Indones...