CHAPTER 9 - Perdebatan

60 3 0
                                    

Aura hendak kembali ke meja kerjanya dengan kakinya yang masih pincang. Aura nyaris hilang keseimbangan karna kakinya tersandung meja mars. Lalu Mars yang ada disebelahnya pun sigap menangkap aura. Mereka saling menatap satu sama lain. Mars tidak bisa melepaskan pandangannya dari aura.

Aura yang tersadar dengan iseng meniupkan ke wajah Mars. Seketika Mars reflek dan melepaskan Aura hingga terjatuh

"Awww!!" teriak Aura sambil meringis kesakitan

Aura menatap Mars seakan minta bantuan, tapi Mars justru mengacuhkannya dan kembali ke kursinya

"Orang ini!" kata Aura dalam hati sambil menatap Mars kesal

"Sebaiknya kamu pulang" kata Mars tegas

"Tapi ini belum jam pulang kantor kan pak" bantah Aura

"Saya tidak ingin melihat muka kamu sekarang!" perintah Mars

"Aneh sekali" kata Aura dengan suara lirih

"Apa kamu tidak dengar perintah saya. Saya benci orang yang harus membuat saya mengulang kata-kata berkali kali" kata Mars ketus

Aura membalas tatapan Mars dengan sinis dan pergi meninggalkan kantor

Lolita membawa Arina ke tempat perhiasaan miliknya

"Semuanya indah tante jadi bingung" kata Arina sambil melihat etalase perhiasaan

"Ahh iyaaaa aku punya yang special untuk tante. Aku rasa tante akan suka ini" kata Lolita sambil berjalan menuju ruang khusus perhiasan limited edition

"Desi tolong ambilkan yang itu" perintah Lolita sambil menunjuk perhiasaan yang telah disiapkan

"Baik bu Loli" kata Desi

"The Bvlgary blue. Ini keluaran terbaru loli. Ini sungguh indah, dan hanya sedikit orang yg bisa memilikinya. Tante suka komposisi berlian dan intannya ahhh ini terlalu indah" kata Arina sambil mencoba memakai cincinnya

"Ya tante berlian birunya memang import dari Afrika Selatan. Terlihat jernih dan exclusive kan tan?" tanya Lolita

"Tapi tante rasa ini terlalu...." kata Arina sambil memandangi perhiasaan yang diberikan Lolita

"Tante tidak boleh menolak oke" kata Lolita memotong pembicaraan

KRINGGG

"Sebentar tante saya angkat telpon dulu. Kalo tante ingin lihat lihat koleksi terbaru. Tante bisa ditemani Desi " ucap Lolita dengan nada lembut

"Desi tolong temani Bu Arina" perintah Lolita

Slam mengabarkan kalo Aura terlihat sudah pulang kantor

"Ada apa slam?" kata Lolita menjawab telpon dari Slam

"Aura sudah pulang kantor bu Lolita" jawab Slam

"Tapi ini masih jam kantor bukan. Sungguh mencurigakan" kata Loli dalam hati

"Aku mau kau membuntuti kemana dia pergi. Dan laporkan padaku apa saja kegiatanya. Aku mau informasi sedetail mungkin tentang aura" perintah loli tegas

"Baik bu Loli" kata Slam sambil menutup telepon

Roland tampak kesal karena Tohpati belum memberikan tugas baru padanya

"Aku tidak suka berdiam diri disini dan mengunyah cheesestick terlalu banyak. Paman ingin membuatku tambah gendut" kata Roland sambil menyeruput kopi dan camilan

"Baru dua hari kau sudah mengoceh" kata Tohpati sambil memainkan hapenya

Tohpati menyodorkan brosur paket berlibur

TITIK KOMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang