Lolita tiba di rumah Arina, ada semacam semangat menggebu gebu ketika melangkahkan kaki keruangan Arina
"Apakabar Loli silahkan duduk" ucap Arina
"Tante...ini ada oleh oleh untuk tante dari Milan" kata Lolita sambil menyodorkan tas
"Oh thanks Loli,kamu mau minum apa?" tanya Arina kegirangan
"Gak usah tan,aku gak lama kok. langsung aja kesini cuma mau nunjukin tante sesuatu" ucap Lolita yang mengambil sesuatu dari tasnya
Lolita menyodorkan foto pada Arina yang membuat mata Arina terbelalak
"Dan ini juga. Aku rasa tante paham apa maksud kedua foto ini" ucap Lolita
"Tante masih tidak mengerti,kenapa kamu memberikan foto Aura dan kalung ke tante. Apa kamu sedang bercanda?" jawab Arina dengan muka gelisah
Lolita mendekati Arina dan berkata lirih ke telinga Arina
"Aku ingin Mars menjadi suamiku" celetuk Lolita
"Ha?" ucap Arina kaget
"Bagaimana apa tante sanggup?" ucap Lolita sambil kembali ke tempat duduknya
"Tante tidak bisa Loli kamu tau itu ranah pribadi Mars dan tante gak bisa ikut campur. Lagipula Mars sekarang sudah menjadi pacar Rain lagi" jelas Arina
Sementara itu Aura memainkan spinnernya sambil berjalan mondar mandir di depan jendela kamarnya
"Kenapa dari tadi perasaanku gak enak ya" ucap Aura
"Ra?" panggil Jayden sambil mengetuk pintu
Aura tidak mengubris dilihatnya hujan rintik rintik membawanya pada lamunan saat masih menjadi sekertaris Mars
FLASHBACK
Mars melihat aura kehujanan sepulang kantor
"Jangan sampai kamu mandi dengan 1362 bakteri" ucap Mars yang tiba tiba menyodorkan payung
"Coliform dan Airborne gak mempan di tubuh saya pak. Bukankah air hujan banyak manfaatnya" jawab Aura mengejek
"Dasar bodoh. Cepat ambil payung ini" balas Mars
Aura melempar payungnya dan saat itu Mars dan Aura sama sama basah kuyup terkena hujan. Aura mengangkat tangannya ke atas sambil terus berteriak
"Hujannnm Mr silent takut padamu, dia benar benar cupu" celetuk Aura
Mars menarik tangan Aura dan membawanya berteduh. Namun Aura justru mendorong Mars ke tembok dan mendekatkan wajahnya pada Mars
"Berterimakasilah pada hujan, setidaknya dia bisa menghapus kesedihan di wajah seseorang walau sesaat, correct?" ucap Aura
Mars hanya terdiam dan memandang Aura sejenak
"Hujan tidak bisa menghapus kesedihan... itu cuma pepatah. yang bisa menghapus kesedihan itu jiwa yang kuat dan mata yang lurus kedepan" celetuk Mars
Aura terpana dengan kata kata Mars
Suara ketukan pintu dan teriakan Jayden yang terlalu kencang merusak lamunan Aura
"Raaaa" teriak Jayden
"Ehhh!! ya Jey" jawab Aura kaget sambil membukakan pintu
"Putri kaktus apa kau memikirkan pangeran jutek itu lagi, harusnya kau tau kemarin aku hampir saja dihajar oleh dia" ucap Jayden
"Kemarin. Maksudnya kemarin kapan?. Bukannya..." tanya Aura penasaran
"Astaga! Aura gak boleh tau kalau kemarin Mars menolongnya" ucap Jayden dalam hati

KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK KOMA
RandomBagaimana jika tujuan menjadi detektif hanyalah untuk membalas dendam masa lalu. Bagaimana pula Aura harus berhadapan dengan cinta dan profesinya? Mengisahkan Aura gadis lulusan Murdoch University Jurusan Psikologi kriminal datang kembali ke Indones...