Aura masih gemetaran setelah melihat tv, iya bergegas packing. Saat menuju lobby. Jayden menghalanginya
"Jeyyy kali ini jangan cegah aku" kata Aura sambil berlari
"Buat apa kamu membantu mars.sudah cukup kamu dihina. Enough Ra" ucap Jayden menasehati
Aura tidak mengubris Jayden
"Ra gimana dengan Angelic Wijaya?Raaaa!" teriak Jayden namun Aura tidak menghiraukannya
Lolita mendapat pesan gambar dari Slam
"Jangan sebut aku Lolita kalau aku tidak punya seribu cara untuk memiliki Mars" ucap Lolita bahagia
"Permisi bu Loli" kata Thea yang tiba tiba masuk
"Ada apa Thea?" tanya Lolita
"Ada kabar duka dari keluarga Wijaya. ini suratnya" jelas Thea
"Moment yang tepat,kali ini aku yakin Arina akan bertekut lutut" ucap Lolita dalam hati
Rain masih syok mendengar kabar Mars dipenjara. Dia tidak menyangka kejadianya akan separah ini. Rain memegangi kepalanya
FLASHBACK
Rain bersama Baharudin berbicara empat mata disebuah tempat rahasia di Bandung
"Saya beri kamu kesempatan 1 minggu" ucap Rain mengancam
"Tapi buu dia itu adik saya" kata Baharudin
"Saya tidak peduli,kamu bisa lakukan apapun. Dan saya tidak mengurusi soal cara kamu untuk mendapatkan akta tanah itu. Yang saya mau lahan itu harus jatuh ke tangan saya" jelas Rain
"Bagaimana dengan imbalannya?" celetuk Baharudin
"Berapapun" jawab Rain
"Ok deal" kata Baharudin sambil mengulurkan tangan
Rain tersadar dari lamunannya, dia masih menyalahkan dirinya atas masuknya Mars ke dalam penjara
"Bodohhh Rainn bodohhh. Kenapa aku bisa lupa dengan perjanjian itu" ucap Rain dalam hati sambil tertunduk lesu
"Ini non minumnya" ucap bibik yang tiba tiba masuk
Rain menegak pil penenang untuk menghilangkan depresinya
"Nonnn jangan banyak banyak minum obatnya nonn...haduhhh non bibik takut non kenapa kenapa kayak waktu itu" kata bibik kuatir
"Pergi!!!" bentak Rain
"Tapi non?" ucap Bibik khawatir
Rain memecahkan gelas karena terlalu emosi.
Aura tak sengaja bertemu dengan Roy saat hendak menuju ke kantor polisi
"Aura! Mau kemana?" celetuk Roy
"Emmm" kata Aura terdiam
"Makan yukkk, udah jam makan siang nih. sambil ngobrol- ngobrol kita" ajak Roy
"Ok" ucap Aura
Belum satu sendok mie ayam dilahapnya. Aura sudah mengintrograsinya
"Jadi sekarang sibuk nangani kasus apa Roy" tanya Aura
"Waduh Ra berat ni pertanyaanya... aku pikir kamu bakal nanya soal aku udah punya pacar atau belum" ucap Roy bercanda
"Hehehe" kata Aura ketawa garing
"Kebetulan aku lagi nanganin kasus pengusaha kaya itu loh ra" ucap Roy
"Ohya siapa?" tanya Aura polos
"Mars Adiguna" celetuk Roy sambil menyeruput mie
Aura merasa mendapatkan keberuntungan bertemu Roy.
"Tumben kamu nanganin kasus yang gak terlalu berat" tanya Aura kepo
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK KOMA
РазноеBagaimana jika tujuan menjadi detektif hanyalah untuk membalas dendam masa lalu. Bagaimana pula Aura harus berhadapan dengan cinta dan profesinya? Mengisahkan Aura gadis lulusan Murdoch University Jurusan Psikologi kriminal datang kembali ke Indones...