"I don't fall in love easily at all, so I fear I won't love again like this. I'm very very scared that I'm going to be stuck in this heartbreak for good" kata Aura dalam hati
"This terrifies me" celetuk Aura lirih
"Now some of you, Might still be in that place" celetuk Jayden sambil mengelus rambut Aura
"Ha?" kata Aura menoleh kebingungan sambil memandang Jayden
"Kalau kamu jadi pacarku pasti kamu gak bakal sesedih ini Ra" celetuk jayden lirih
"Ha?" kata Aura bertambah kesal
"Ssst...apple juice" kata Jayden menyela sambil memberikan minuman ke Aura
"Jayden tahu pikiranku masih tertinggal di Jakarta. Tapi apa aku sanggup melawan Rain" kata Aura sambil menegak minuman
Mars bersama Wijaya dihalaman belakang, sudah lama mereka tidak menghabiskan waktu bersama
"Sebetulnya apa yang mau papa bicarakan" kata mars sambil melepas anak panah ke sasaran
"Sudah! Nikmati dulu. Jarang jarang kan kita bisa ngobrol santai begini" celetuk Wijaya
Mars meletakan panah nya dan beranjak duduk. Dia menegak orange juice
"Kalau tidak ada yang dibicarakan, aku masih ada meeting" kata Mars sinis
"Sepertinya dari dulu kau selalu bisa menebak papa. Baiklah... jadi papa ingin kamu berangkat ke Bali besok" jelas Wijaya
"Ke Bali? untuk apa?" tanya Mars penasaran
"Ada undangan party kolega bisnis papa" jawab Wijaya
"Papa tahu aku tidak suka acara seperti itu, jadi percuma aku tidak berminat" kata mars menolak.
"Mars akan datang bersamaku om" kata Rain yang tiba-tiba mengagetkan
"Rain" kata Wijaya menoleh
"Hay om, apakabar?" kata Rain sambil mendekati Wijaya
"Baik, jadi kamu juga mendapat undangan untuk kesana juga" tanya Wijaya
"Sebaiknya Rain saja yang pergi, aku masih banyak urusan" kata Mars beranjak pergi
"Mars hanya bercanda om, aku pastikan dia akan datang ke acara itu. Ya kan Mars?" kata Rain sambil menahan Mars dan memeluk lengan Mars
Pesawat yang ditumpangi Aura dan Jayden mendarat di Bali. Dengan langkah gontai dan tatapan kosong iya berjalan turun dari pesawat
"Aura?" kata Roland yang kaget bertabrakan dengan Aura
"Siapa dia Ra, kamu kenal?" kata Jayden bingung
"Roland?" kata Aura lirih sambil memberi kode
"Ra... kita kesana?" kata Jayden mengandeng Aura
"Jay, ada yang mau aku bicarakan dengan temanku. Sebentar saja kok... yaaa" kata Aura memohon ke jayden
"Kalau begitu aku ikut" kata Jayden memaksa
"Jay...pleasee!" kata Aura manja
"Ok aku tunggu di cafe itu" kata Jayden sambil menunjuk
"Ayo Roland"kata Aura sambil mengajak Roland menjauh
Muka Roland terlihat serius sambil sesekali menegak kopi gayo
"Kau sedang tidak kabur ke Bali kan Ra?"
"Ha...maksudmu?" kata Aura dengan muka bingung sekaligus sebal
"Aku sudah tau kamu diteror" celetuk Roland
"Bagaimana kamu tau?" tanya Aura kaget
"Apa yang gak aku tau sih ra. Ibaratnya otakku segini dan kamu seperempatnya gak ada hahhahaha" kata roland sambil cengengesan
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK KOMA
RandomBagaimana jika tujuan menjadi detektif hanyalah untuk membalas dendam masa lalu. Bagaimana pula Aura harus berhadapan dengan cinta dan profesinya? Mengisahkan Aura gadis lulusan Murdoch University Jurusan Psikologi kriminal datang kembali ke Indones...