❤3

19.1K 1.9K 112
                                    

Double up...

Sungkem ayoo sungkem...

"Tina apa Nayra sudah mau keluar?" tanya Andrean sepulangnya dari kantor

"Belum Tuan, bahkan saat dipanggilpun Nona Nayra tidak menyahut, ini tidak seperti biasanya Tuan, saya jadi khawatir." gelisah Tina

Pasalnya sejak pagi hingga sekarang Nayra mengurung diri di kamar. Bahkan saat Dani mengajaknya bermain bersamapun Nayra tidak keluar ataupun menyahut. Pintu kamarnyapun terkunci dari dalam.

Andrean yang mendengar itupun melepas jas yang ia kenakan dan melempar asal sebelum berjalan menuju ke kamar putri tunggalnya.

Tok... Tok... Tok...

"Nayra ini Daddy, open the door!"

Namun tak ada jawaban sekalipun dari dalam.

"Nayra buka pintunya atau Daddy dobrak, jangan bertingkah seperti anak kecil Nay. Jangan mempermalukan Daddy, Daddy tetap akan menjodohkan kamu apapun yang terjadi!"

Namun masih tetap hening.

Akhirnya Andrean mendobrak paksa pintu kamar berwarna putih bersih bertuliskan hiasan nama Nayra.

Braghhh...

"Nay Daddy tidak suka kamu begi-, Nay... Nayra."

Andrean terkejut saat mendapati kamar putri tunggalnya itu kini kosong. Begitu juga Tina yang memang sejak tadi ada dibelakang Andrean karena khawatir dengan Nona mudanya itu.

"Nona Nayra..." panggil Tina panik dan mencari Nayra kesekeliling kamar

"Tuan Nona Nayra tidak ada dikamar, di kamar mandi juga tidak ada." panik Tina

"C-cari lagi, mungkin Nayra bersembunyi dilemari," pintah Andrean

Dan betapa terkejutnya Tina saat beberapa baju yang ada pada lemari Nayra menghilang juga koper kecil yang biasa Nayra pakai saat liburan tidak ada ditempatnya.

"T-tuan se-sepertinya Nona muda ka-kabur da-dari hiks... Rumah hiks... Nona Nayra hiks...hiks..." isak Tina

Andrean yang mendengar itupun langsung berlari memeriksa lemari pakaian putrinya itu dan benar apa yang dikatakan Tina. Pandangan Andrean menatap sekeliling dan menemukan secarik kertas berwarna biru muda tergeletak di bantal tempat tidur Nayra.

Dear my Daddy ❤

Dad... Sebelumnya maafin Nay, Nay ngga bermaksud buat jadi anak durhaka. Hanya saja Nay benar-benar menolak perjodohan itu. Nay ingin hidup bersama seseorang yang Nay cintai.

Selama ini Nay selalu nurut apa kata Daddy karena ngga mau Daddy sedih dan semakin membenci Nay. Daddy jaga diri baik-baik, Nay sayang Daddy..
Walaupun Daddy selalu galak sama Nay.

Oh iya maaf juga Nay ambil beberapa uang di laci meja kerja Daddy, nanti Nay suruh orang yang Nay cintai ganti hehe...

I love you much Daddy... ❤

From: your little girl

Setetes kristal bening meluruh dari pelupuk mata Andrean. Bahkan kini tangannya bergetar, seluruh tubuhnya melemas dan berakhir terduduk dilantai sambil matanya menerawang kosong kearah kamar putri cantiknya yang kini pergi entah kemana.

"I'm sorry baby..." lirih Andrean lalu terisak pilu

Ini pertama kalinya setelah 13 tahun berlalu tepatnya setelah ia kehilangan istri tercintanya karena sebuah kecelakaan, kini Andrean mengeluarkan air matanya karena kehilangan sosok putri kecil yang selalu merengek meminta perhatiannya. Ini semua salahnya karena terlalu berlarut-larut dalam kesedihan atas kehilangan istrinya dengan melimpahkan semua rasa kekesalannya pada sosok gadis cantik dan manis yang seharusnya dia limpahi cinta dan kasih sayang.

"Daniel ini aku, kirim anak buahmu ke Bandara internasional Soekarno Hatta sekarang, kerahkan seluru anak buahmu untuk mencari putriku!" dingin Andrean

"Daddy akan membawamu kembali baby..."

Sementara itu disebuah pesawat dengan tujuan Chicago-Indonesia, seorang gadis duduk dikursi penumpang first class. Nayra tampak tegang saat salah satu Pramugari mulai memberi announcement pesawat akan segera lepas landas.

"Ehm... Are you oke?" tanya seseorang yang duduk disebelah Nayra

"I'm oke..." lirih Nayra tidak yakin

Nayra memang sudah beberapa kali naik pesawat untuk berlibur, namun dia tak pernah sendirian. Karena setiap kali pesawat take off Nayra selalu dilanda cemas dan ketakutan. Karena terlalu tegang Nayra bahkan sama sekali tidak menatap seseorang yang duduk disampingnya.

"Dad... Nay takut..." cicitnya

Seseorang disamping Nayra mengernyit saat pendengarannya menangkap suara Nayra yang berbicara menggunakan bahasa Indonesia.

"Kamu bisa berbahasa Indonesia?" tanyanya ragu

"Yaiyalah orang mommy aja orang bandung! Bahasa sunda juga aku bisa ya, udah jangan ngajak ngobrol Nay lagi ketakutan tau!" sewotnya tanpa menatap lawan bicaranya

"Jika kamu takut, kamu bisa genggam tangan saya."

"Kalo kamu takut, kamu bisa genggam tanganku."

Deg...

Hati Nayra berdesir, jantungnya kini berdetak cepat tidak seperti biasanya. Suara dan kalimat itu mengingatkannya pada sosok yang kini sedang ia cari. Dengan gerakan lambat Nayra menolehkan kepalanya untuk melihat siapa seseorang yang berhasil memporak-porakan hatinya walaupun hanya dari sebuah kalimat.

Dan terlihat seorang lelaki tampan bermata elang dengan setelan jas duduk dengan gagahnya tepat disamping Nayra. Nayra terdiam menatap wajah seseorang yang kini menatapnya curiga.

"Kamu bukan teroris kan?" tanyanya memicing

"Enak aja, masa iya ada teroris secantik dan seuwu diriku?" protes Nayra

"Lalu kenapa pakaianmu serba hitam dan juga kamu bahkan memakai masker, kacamata hitam, dan juga topi? Apalagi jika bukan teroris atau penjahat?" tanyanya mengintrogasi

"Dih... Tekooo..." ledek Nayra

"Teko?" bingungnya

"Ituloh bahasa gaulnya orang yang selalu pengen tau! Gitu aja ngga tau kampungan!" Nayra semakin menjadi

"Itu Kepo ya bocil bukan teko! Kalo teko itu buat wadah air minum, gitu aja salah kampungan!" ledeknya balik

"Yeuuu... Yaudah si, ngomong-ngomong bapak ini pejabat ya?" Tanya Nayra polos

"Pejabat organisasi posyandu!" sewotnya

"Terus apa dong? Oh iya aku tau aku tau jangan jawab... Bapak CEO perusahaan kek Daddy ya?"

"Ya semacam itu, dan berhenti panggil saya bapak!"

"Terus panggil sayang boleh?" goda Nayra sambil cengar-cengir tak jelas

"Jangan membuat saya tidak nyaman atau saya akan pindah duduk."

"Jangan! Aku takut kalo pesawatnya lepas landas," rengeknya

"Tapi pesawatnya sudah lepas landas 5 menit yang lalu adik kecil!" gemasnya

"Hah?! Masa si?" kaget Nayra lalu menoleh pada jendela tempat duduk lain yang kosong.

"Ckkk... Sekarang lebih baik kamu diam, saya ingin beristirahat," ucap lelaki itu sebelum meminta seorang pramugari untuk mengubah tempat duduknya dan menutup dinding pembatas antara dirinya dan Nayra

"Cihhh... Semua lelaki berjas dan berdasi galak, Nay ngga suka!" gerutunya dan memutuskan melakukan hal yang sama dengan lelaki disampingnya

Setidaknya Nayra butuh mengumpulkan energi untuk menjalani kehidupan Barunya yang mungkin akan berbanding 180° dari kehidupan sebelumnya.

Love hidden(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang