Part 4 - Dia makhluk planet (2)

64 9 5
                                    

Jangan lupa like and coment ya guyss




APAAA?? DIA TERSENYUMMM????

Aku menoleh kebelakang, memastikan apakah makhluk planet itu benar-benar membuat lengkungan di bibirnya.

GUBRAAAKKKKK...

Aku menabrak lubang kecil saat menoleh kebelakang. Secara bersamaan, aku dan motor matic kesayanganku jatuh menghantam aspal.

Untung saja, belum ada kendaraan yang melewati jalanan ini. Dan juga, masih ada si hoodie pink dibelakang.

"Huaaaaaa, mamaaaaa" spontan aku menjerit.

"Lo ga becus ngapa-ngapain" ucap si hoodie pink tiba-tiba. Seraya menegakkan motor dan membantuku berdiri.

Untung tadi aku pelan bawa motornya. Dan sepertinya tidak ada luka yang serius. Untuk sekarang, aku belum ngerasain sakitnya. Ga tau kalo nanti.

"Aku jatuh kan gara-gara kamuu" ucapku kemudian mengerucutkan bibir.

Ia tampak mengerutkan dahinya. Membuat alis tebalnya seperti menyambung.

"Ngaco Lo" ucapnya.

"Ahaaaa" ucapku dalam hati. Tiba-tiba lampu muncul diatas kepala.

"Aaawwwww, kakikuuuu" teriak ku. Semoga makhluk Uranus itu tidak sadar kalau aku sedang ber-akting.

"Kenapa?"

"Saakiiiittt, kayanya aku nggak bisa bawa motor. Kayanya kakiii tulang ku geseeerrrr!!" Aku heboh sendiri.

"Geser pala Lo" ucapnya seraya mengambil alih motor matic ku.

"Cepetan" sambungnya.

"Yess, berhasil" ucapku dalam hati. Rencana ku berhasil.

"Ngapain?" Tanyaku pura-pura tidak tahu.

"Gue yang bawa."

"Ohh, ayukk" ucapku lalu duduk di jok belakang.

Aroma parfum mengganggu Indra penciuman ku.
"Hmmm, wangii" desisku.

Aku melirik jam tangan yang menempel di pergelangan tangan kiriku. "Astagaaaa, jam 7.30" refleks aku berteriak.

"FIX BANGETT BAKAL DIHUKUM INIIHH" sambungku mengguncang bahu cowo beku di depanku ini.

Sementara dia dengan amat sangat santainya mengendarai motor. Seakan menjadi hal kecil baginya.

"Woyy, makhluk planet. Kita telat loohhh iniiii" teriakku di telinga kirinya.

"Yaudah" balasnya singkat.

Arrgghhhhhh, rasanya aku ingin lompat ke jalanan. Guling-guling sekalian kalau perlu.

10 menit berlalu. Sampailah aku dan si hoodie pink ini di depan SMA.

"Duhhhh, kaaaannnn.. Pak Jodi udahh nutup gerbanggg. Kamuuu sihhhhh" maki ku pada manusia di depanku.

"Ck, tunggu bentar" dia turun dari motor. Kemudian jalan nyamperin pak Jodi. Entah apa yang mereka bicarakan. Ajaibnya, pak Jodi membuka gerbang saat si hoodie pink menunjuk ke arahku.

Tampak ia mengucapkan terimakasih, dan kembali berjalan ke arahku.

"Wihhh, kok bisaaa" tanya ku excited.

"Diem Lo."

Aku mengerucutkan bibir. Tapi tidak apalah. Yang penting bisa masuk.

"Eh, ehhh. Tunggu dulu. Itu anak osis ngapain disitu" bisikku pada si hoodie pink sambil menunjuk 2 orang yang memakai jas osis di parkiran.

MICCA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang