[Warning!]
NC 21+
"Oppa,masih marah?"
Jimin diam dengan berbaring diranjang dan memainkan ponselnya,mengabaikan pertanyaan Hyura.
"Oppa...bukan begitu,jangan marah oppa"
Jimin masih diam.
"Oppa"
"..."
"OPPA!"
Jimin tersentak pelan,memilih masih mengabaikan.
"Jimin oppa,maaf"-ujar nya seraya duduk disebelah Jimin.
"..."
"Hiks...oppa"
Jimin mendengus kesal,lalu bangkit dan keluar kamar meninggalkan Hyura yang menangis.
Jimin kebawah menuju ruang tamu.
Pikirannya kacau dan kepalanya pusing.
Entahlah,mood nya sangat buruk dari tadi siang.Dikantor meeting yang lama dan memusingkan justru tidak menghasilkan apa-apa,malah kerja samanya ditolak,belum lagi Jaehyun yang menyebalkan.
Jimin ingin memakan orang saja rasanya.
Jimin menghidupan TV nya,malam-malam sebenarnya tidak ada acara yang bagus,kebanyakan film action.
Jimin baru ingat,dia tidak membawa ponselnya,pasti tertinggal di kasur,pikirnya.Segera ia naik kelantai atas lagi guna mengambil ponselnya.
Diatas ranjang Hyura sedang memainkan ponsel Jimin.
"Ya!"
Jimin melengos langsung pergi setelah merebut ponselnya dari Hyura.
Hyura mendengus kesal."Ck,menyebalkan sekali sih!"-gerutunya."Hiks...oppa"-menangis lagi.
Jimin memandang datar layar TV yang menampilkan acara masak-masak.Entah kenapa malam-malam ada acara seperti itu.
Drrttt...drrttt
Dia melirik ponselnya yang bergetar diatas meja,nama Taehyung terlihat disana.
"Halo?"
"Kenapa dengan istrimu?"
"Apa?"
"Dia memintaku menjemputnya,kau bertengkar?"
"Jangan ikut campur!awas saja!"
"Hey,ka--
Tut.
Jimin mematikan panggilannya sepihak,lalu berdiri berjalan menuju kamar.
Hyura terduduk ditengah ranjang sambil menunduk.
"Jangan libatkan orang lain!ini urusan kita"
Hyura mendongak dengan wajah basah."Aku..hanya bilang..Taehyung oppa menjemput,tidak memberi tau masalahnya"-jelasnya.
"Kau pikir Taehyung tidak tau jika kau bertingkah begitu?dia tidak bodoh tidak mengetahui situasi begini"
"..."
"Jadilah dewasa,sudah kubilang berapa kali?!"
"..."
"Hyura!"