Usai 3 hari pulang dari pantai,Hyura sakit demam,badannya panas dan selalu mual setelah makan.Tidak mengijinkan Jimin bekerja barang sehari padahal banyak berkas menumpuk karna Jimin sudah lama tidak ke kantor.
"Biarkan oppa bekerja ya sehari saja,berkas nya benar benar banyak"-ucap Jimin mencoba agar Hyura mengerti
Hyura menggeleng tegas dan terus memeluk lengan Jimin
"Akan ku panggilkan Jihyu saja ya untuk menjaga mu selama oppa bekerja,nanti sore oppa pulang"
"Shireo!"
Jimin menghela nafas panjang
"Kau tidak kasian pada oppa yang pusing karna berkasnya menumpuk diatas meja dikantor sana?"
"..."
"Hari ini oppa akan bekerja,besok tidak,janji"
"Hiks...
"Eh?kenapa menangis?"
"Kepalaku sakit hiks..
"Ayo kita ke rumah sakit saja ya?"
"Tidak mauu,takut disuntik"
"Kau tidak akan disuntik hanya karna demam"
"Tidak mau"
"Terserah saja jika mau terus terusan begini"-ucap Jimin sok tidak peduli
"Aku takut,disana bau obat"
"Namanya juga rumah sakit,jika mau bau kopi kita ke kafe"-ujar Jimin geram
"Kita ke kafe saja"
"Hey!"
"Aku mau makan"
"Apa?"
"Eum...ramyeon"
"No no,tidak boleh makan yang pedas"
"Kenapaaaa?"
"Tidak boleh,makan saja buburmu"
"Aku bosan makan bubur terus"
"Suruh siapa sakit?tidak mau periksa?"
"Hiks..aku tidak mau"
Jimin menghela nafas lagi,pusing sekali rasanya mengahadapi istrinya ini
"Lalu kau mau apa?"
"Ke Mall"
"Yang benar saja,kau masih sakit Hyura"
"Aku bosan,aku akan sembuh jika jalan jalan"
"Aku tidak mau tanggung jawab jika kau tambah sakit"
"Tega sekali!"
"Akan ku letakkan dirumah sakit saja kau dan bertemu mayat"
"Oppa!"
"Tidur saja kau"
"Tidak mau,mau ke Mall"
"Ke Mall nya kalau sudah sembuh saja"
"Ih!tidak apa aku sudah sembuh"
Jimin menatap datar Hyura yang wajahnya merah dan hidungnya ber ingus.
"Ken-
Drrttt...drrttt
Ucapan Jimin terpotong saat ponselnya di meja nakas sebelah kasur berbunyi
"Yeobosseo?"
"Kenapa?"
"Bisa anda ke kantor sekarang pak?"
"Kenapa memangnya?"
"Pak CEO Kim mengajak bertemu sekarang,dia sedang dalam perjalanan menuju kantor"