"Hyura,dimana baju ku?"
"Dilemari lah,dimana lagi"
"Maksudku baju yang biasanya"
"Dilemari semua oppa,kau ini kenapa sih,memangnya kau memakai baju apa biasanya"
"Ck,kaos hitam polos yang biasanya aku pakai"
Hyura nampak berfikir lalu melirik Jimin yang berkacak pinggang menatapnya kesal dengan tubuh toples bagian atasnya.
"Tidak tau"
"Jangan kau jadikan lap di dapur ya!"
"Tidak kok!"
"Lalu dimana ish!sudah lama sekali aku tidak pakai"
"Lama apa!baru kemarin,oh iya!bajunya belum aku cuci"
"Ck"-Jimin kembali mengubek isi lemari nya,memcari baju favoritnya,sebenarnya banyak,kebanyakan kaos rumahan polos tanpa gambar.
Jimin mengambil salah satu baju kaos hitamnya dan celana training hitam lalu kekamar mandi.
Hyura yang dari satu jam lalu duduk bersila diatas ranjang sembari memangku laptop dan menatap layar yang menampilkan drama.
"Yaampun,tampan sekali Lee Min Hoo oppa"-gumamnya.
"Siapa yang tampan?"-sambar Jimin yang samar-samar mendengar.
Hyura sengaja tak menjawab,memilih mengacuhkan.
Jimin berjalan mendekat melirik dahulu sebentar Jihee yang sudah tidur di tempatnya,dia jadi menyesal jarang menghabiskan waktu bersama putri kecilnya,berangkat saat Jihee masih tidur dan pulang Jihee sudah tidur.
Jimin menghela nafas lalu naik ke kasur dan duduk disebelah istrinya yang tidak memperdulikannya.
"Tidur,sudah malam"
Hyura tak mendengar,lebih memilih mengagumi aktor Lee Min Hoo di sana.
Jimin berdecak,menatap datar layar laptop itu,pasti istrinya ini sedang memuji aktor itu dengan seribu kata kata manis dalam benaknya.
"Hyura"
"..."
"Hyura"
"..."
"Sayang?"
"Apa?"
"Tidur"
"Nanti"
"Sekarang"
"Nanti ah,belum ngantuk"
Jimin memperhatikan wajah istrinya,ini jam 9 malam,Jimin pulang jam 8 tadi lalu makan malam setelah itu mandi.Dia yakin kalau Hyura ini sudah mengantuk,beberapa kali menguap dan matanya merah.
"Lihat,kau menguap lagi"-ujar Jimin melihat Hyura menahan menguapnya dan membuat matanya berkaca-kaca.
Hyura menggeleng."Tidak,tapi ini tidak mengantuk"
"Ck,sudahlah tidur"
"Nanti!"-sentaknya terselip kesal.
Jimin tergelak pelan."Mau sampai kapan ha?sampai matamy benar-benar minus?lalu rusak dan tidak bisa meli-hmmphhhhh"
Hyura langsung membekap mulut Jimin dengan tangannya."Oppa,kau mendoakanku ya?!"
"Mphhhhh"
"Kau ingin aku begitu?ha?!"
"Hmpphhh"
"Jawab!"
Jimin diam,memicingkan matanya.