Jauh di lubuk hatinya Hyura sebenarnya sungkan menerima Ara untuk menginap di rumah.
Hyura tidak terlalu suka dengan perempuan yang notabe nya sahabat dari suaminya itu.
Ara itu selalu bersikap manja kepada Jimin,selalu menomer satukan status mereka dan terkadang melupakan bahwa Hyura kekasihnya pada saat dulu masih sekolah.
"Hyura--
"Dalam rangka apa dia kesini oppa?"-Hyura memotong ucapan Jimin yang baru masuk kamar.
Jimin mengernyit."Siapa?"
"Sahabatmu"
"Oh,tidak tau,mungkin pindah ke Seoul karna kuliahnya sudah lulus,meski dari dua tahun lalu"
"Dia tidak punya tempat tinggal?"
"Punya"
"Lalu kenapa kesini?"-tanya Hyura dengan sedikit nada ketidaksukaan.
Jimin menghela nafas."Bukankah tadi dia sudah mengatakan sendiri alasannya?"
"Hanya dengan ingin bertemu dengan ku dan Jihee?"-ujar Hyura dingin.
Jimin mendadak tegang,Hyura terlihat serius dalam mengatakan hal seperti ini.
"Ku harap kau tidak masih menyimpan kekesalanmu Hyura"
"Apa aku masih bisa merasa aman?"-katanya resah.
Jimin memandang Hyura bingung."Aman bagaimana?"
"Tidak jadi"-Hyura membuang muka,memilih membersihkan sprei kasur.
Jimin tau,sangat tau jika istrinya itu tidak suka pada Ara,namun bagaimana lagi,Ara juga sahabat nya,ia tidak mau dicap sombong karna melupakan sahabat lama nya.Lagi pula dia tidak enak jika menolak nya,hubungan orang tuanya dan orang tua Ara masih terjalin baik.
"Baiklah,aku berangkat dulu"-kata Jimin lalu mendekati Hyura dan mengecupi seluruh wajahnya.
Setelah Jimin benar-benar keluar Hyura membuang nafasnya kasar.
...
Saat Hyura turun ke bawah,dia melihat Ara tengah menonton TV di ruang tamu sembari menaikkan kakinya ke meja.
Tidak sopan sekali.
"Oh Hyura?"-katanya saat menyadari kehadiran Hyura.
Hyura tersenyum menghadapi.
"Kau tidak memasak?"-tanya Ara.
"Memasak"
"Lalu kenapa tidak ada makanan dimeja?kau tidak memberi sarapan untuk Jimin ya?diakan bekerja"
"Aku sudah membuatkan nasi goreng tadi untuknya"
"Lalu kenapa tidak masak banyak,aku kan mau minta"
Hyura berdecak dalam hati."Kau buat saja sendiri jika mau,bahannya banyak"
"Aku tidak bisa memasak"
"Kalau begitu liat saja di internet"-ujar Hyura lalu berjalan ke dapur.
Ara mendengus kesal,dia merasa sangat lapar.
"Kalau begitu kau punya ramen tidak?"-tanya Ara setelah di sebelah Hyura yang tengah mencuci piring.
"Ada"-jawab Hyura tanpa menoleh.
"Dimana?"
"Lemari diatasmu"
Ara mendongak lalu membuka lemari nya,mengambil 2 bungkus ramen.