38. Rencana Liburan

977 65 1
                                    

Jimin dan Hyura menatap senang putri mereka yang tengah merangkak ke arah nya,sembari menampilkan gigi nya yang lucu.

"Mama...

Hyura tepuk tangan saat Jihee memanggilnya,bayi berusia satu tahun itu sudah semakin pintar berbicara.

"Kenapa tidak panggil Papa sayang?"-ucap Jimin dengan nada dibuat sedih.

Hyura tertawa."Mungkin tidak mau"-godanya.

Jimin memicingkan matanya,lalu merangkak mendekati Jihee yang berhenti merangkak di tengah.

Pria itu membawa Jihee kedalam pangkuannya."Hey,coba panggil Papa"

Jihee menatap polos sang ayah,sambil mengedipkan matanya lucu.

"Yasudah lah"-ujar Jimin pasrah,lalu dirinya berdiri dan berjalan ke arah sofa.

Hyura merengut karna ditinggalkan,dirinya masih duduk dilantai.Dengan malas Hyura berdiri lalu duduk disebelah Jimin.

"Oppa,kok Jihee belum mengantuk?ini sudah jam 7 loh"-ucapnya pada Jimin.

Jimin mengendikkan bahunya."Mungkin belum,nanti juga mengantuk sendiri.Aku juga jarang bermain kan kalo siang"

Hyura mengangguk,memahami kesibukan Jimin yang sampai menyita waktunya untuk bermain dengan sang putri.

"Oppa"

"Hm"-jawab Jimin sembari menatap TV.

"Oppa"

"Hm?!"

"Oppa"

"Ck!apasih!"-tanya nya geram lalu menoleh.

Hyura cekikikan,suka saja menggoda Jimin sampai membuatnya kesal.

"Oppa,bagaimana jika kita liburan?"

Jimin mengernyit."Ha?"

"Ish oppa!liburan lho.L.i.b.u.r.a.n!"-balasnya menekankan.

"Kenapa tiba-tiba bilang begitu?"

"Aku kepikiran saja,kita tidak pernah liburan kan sudah sangat lama,apalagi semenjak ada Jihee"-jelasnya sembari melirik bayi perempyan itu yang sedang menggigiti tangan Jimin.

"Hm..benar juga,tapi kemana?"

Hyura menatap ke atas berfikir.

"Ah!luar negeri saja bagaimana?"-usul Hyura girang.

Jimin menggeleng."Jihee masih terlalu kecil dibawa keluar negri"

Hyura merengut."Tidak apa,sudah satu tahun kan"

"Tapi kan--

"Senangkan aku sih oppa!kau itu sibuk bekerja terus tanpa memikirkan aku yang ingin mati kebosanan hanya dirumah!"-potongnya tegas.

Jimin tercengang."Astaga!"

"Hehe,ke Swiss saja bagaimana oppa?"-tanya nya lagi.

Jimin menggeleng."Ke Jepang saja bagaimana?"

Hyura menggeleng."Ke India saja bagaimana?"

"Hey!apaan itu!"

Hyura cengengesan."Ke...Paris!ya Paris saja!sudah titik tidak bisa diganggu gugat!"

-_-

"Bagaimana ya"-ucap Jimin nampak berfikir.

"Ayo oppa,kita kesana saja ya.Kau ambil cuti seminggu,plisssss"-kata Hyura menangkupkan tangannya menatap Jimin memohon.

My Husband-Pjm✔[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang