42. Balasan Untuk Penggangu

30.7K 2.5K 202
                                    

Cinta memang tidak pernah salah.
Yang salah, orang yang kamu cintai milik perempuan lain.
_________________

Perkelahian siang itu tersebar dalam hitungan menit. Puluhan orang merekamnya dan mengaploud di akun wa dan ig masing-masing. Obrolan tentang pelet, jebakan, hingga meniduri presiden mahasiswa, menjadi objek pembicaraan paling trending detik itu.

Ada yang percaya namun tidak sedikit malah mencemooh pengakuan Fitri. Sedang yang berpihak pada Nabila, mereka setuju karena cinta itu tentang hati, bukan perilaku dan penampilan. Lagipula, itu hak keduanya merahasiakan atau memberitahu tentang pernikahan yang dijalani.


Adapun soal pelet, hal itu malah menjadi guyonan. Jika Kholil memang laki-laki sholeh dan taat beragama, maka ilmu hitam sejenis itu tidak akan sampai pada laki-laki itu.

Selebihnya, bagi kaum hawa penyuka drakor, mereka histeris baper saat melihat vidio bagaimana mahasiswa nomor satu itu datang dan mengangkat tubuh perempuan cantik yang disebut-sebut istrinya.

"Ra kamu mau kemana?" tahan Yudha sambil menatap wajah Tiara yang sudah memerah menahan marah.

"Kamu diem aja Yud liat Bibil digituin sama tuh nenek lampir!" hardik Tiara sambil menarik kuat tangannya. Berjalan tergesa-gesa mencari perempuan berjilbab bernama Fitri itu. Terpaksa Yudha mengekori dibelakang.

Tanpa berkata apapun, Tiara langsung mengendarai sepeda motornya untuk ke perpustakaan. Fitri dan teman-temannya pasti masih disana.

"Ra..." lagi-lagi Yudha menahan. "Kamu tapi mau ngapain nemuin dia?" tanya Yudha.

"Kok kamu malah nanya sih aku mau ngapain?!" pekik Tiara mengomel.

"Tapi masalahnya itu gak bakal kelar Ra... Kalau kamu datang terus marah-marah." nasihat Yudha lagi menahan. Bukannya Yudha tak ikut prihatin dengan Nabila, hanya saja jika Tiara ikut-ikutan masalahnya akan bertambah runyam.

"Aku akan kasih tau semua orang kalau tuh cewek sok baik yang gak bener! Kamu liat kan waktu kita ke rumahnya, kalau dia emang gak kecentilan, dia pasti keluar kamar udah tau ada laki-laki datang!" sahut Tiara lalu langsung berlalu tanpa mendengarkan apa yang akan dikatakan Yudha.

Yudha pun ikut menyusul Tiara yang memang keras kepala itu.

Sampai di depan perpustakaan, Tiara langsung bertemu orang yang dicarinya. Perempuan berjilbab itu tampak berjalan dengan dirangkul beberapa temannya.

Mengenali siapa yang datang, Fitri menahan langkahnya.

"Kalau udah tau laki-laki punya istri jangan dideketin! Gak usah modus pakai kartu sahabat, nyuruh laki orang datang terus dibawa ke kamar!" umpat Tiara.

Mendengar itu, tentu saja orang-orang yang keluar dan ingin masuk perpustakaan mendekat.

"Eh kamu yang sopan dong ngomong sama kating!" peringat salah satu perempuan berjilbab disebelah Fitri. Fitri sendiri, perempuan itu hanya menatap Tiara dengan mata berkaca-kaca, terlihat sekali dia kesulitan bernafas.

Tiara bersedekap, semakin banyak yang datang melihat. Semakin semangat Tiara menghujat perempuan yang barusan memfitnah sahabatnya macam-macam.

"Sopan? Ngapain aku sopan sama tukang fitnah kayak kalian!" tantang Tiara mendelik.

Presiden Mahasiswa & Kupu-Kupu Kampus [SEGERA TERBIT ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang