02. Mahasiswa Idaman

58.1K 3.7K 144
                                    

Sibuk terkadang menjadi masalah baru dalam hidup kita

________

RUANGAN sepi, tak ada satupun diantara tujuh puluh mahasiswa diruangan sekitar 20×24 m ini yang berani bersuara. Semua diam, menunggu Sang pemegang keputusan angkat bicara. Jika disepakati semua pihak, maka lekas berakhirlah rapat tahunan ini. Jika tidak, pihak kampus hanya memberi waktu kegiatan sampai jam sepuluh malam, lepas itu mahasiswa dipersilahkan pulang ke rumah masing-masing atau mencari tempat lain diluar kampus untuk melanjutkan acara mereka.

Seorang perempuan berjilbab syar'i menyerahkan buku catatan yang sejak rapat tadi dipegangnya. Semua pasang mata memandang, menghembuskan nafas lega ditengah kantuk mereka.

Alhamdulillah...akhirnya, mungkin begitu batin para peserta rapat jam sembilan malam ini.

"Baiklah..., mohon perhatian kepada semua anggota, karena Ketua umum akan membacakan hasil beserta pembagian tugas kepada masing-masing divisi. Dipersilakan kepada saudara Kholil..." ucap seorang laki-laki yang tepat duduk di samping ketua umum.

Setelah membaca basmalah, ketua umum yang bernama Kholil itu pun membacakan hasil diskusi kecil para pengurus inti tentang penetapan tugas kepada masing-masing divisi. Sedangkan selain itu, semua anggota boleh mengemukakan pendapat bagaimana baiknya acara penerimaan mahasiswa baru tahun ini.

"Itulah hasil keputusan rapat kedua kita malam ini, apabila ada yang keberatan, maka saya persilakan kepada kalian semua peserta rapat untuk mengangkat tangan, kemudian memperkenalkan nama dan divisi apa. Saya beri waktu Lima menit. Sekretaris tolong dicatat." Ucap Kholil seraya menyerahkan kembali buku catatan milik perempuan bernama Fitri yang duduk berjarak setengah meter darinya.

Waktu berjalan, sedetik, semenit, seterusnya hingga waktu lima menit yang diberikan tak satupun peserta yang mempergunakan.

"Jadi setuju semua nih..." Ucap Kholil sambil menatap seluruh peserta rapat. "Atau supaya cepet pulang, makanya tidak ada yang berkomentar. Halo..." sambungnya lagi, kali ini tertawa menyaksikan ekspresi para anggotanya.

"Hai..." jawab mahasiswa di ruangan itu hampir serempak, meskipun terdengar beberapa suara yang tertinggal.

"Sudah ngantuk?" sapa Kholil lagi tertawa.

"Banget kak..." sahut mereka berbarengan.

"Ya sudah. Karena ini sudah hampir jam sepuluh, dan kalian semua hampir tak sadarkan diri, maka mari kita tutup rapat ini dengan hamdalah..."

"Alhamdulillah..." sahut mereka semangat seraya merapikan apapun yang perlu dirapikan.

"Terakhir, tolong bagi siapapun diruangan ini agar keluar tanpa meninggalkan sampah, dan yang paling terakhir, hati-hati dijalan, jaga kesehatan, tetap semangat menjalankan tugas dan jangan mengeluh. Sekian, ilal liqo..wasalam...." ucap Kholil mengakhiri rapat malam itu.

Semua mahasiswa diruangan itu pun bergegas keluar ruangan, namun ada beberapa yang mendekati Kholil dan berjabat tangan dengannya.

"Jadi kapan lagi kita rapat Lil?" tanya Fitri seraya memasukan barang-barangnya ke dalam tas.

Baru saja Kholil ingin bersuara, laki-laki di sebelah sudah menyahut duluan.

Presiden Mahasiswa & Kupu-Kupu Kampus [SEGERA TERBIT ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang