Berdiri berjam-jam di lapangan, mendengarkan omelan tak jelas hanya karena satu orang, Nabila menggerak-gerakan kakinya yang sudah kesemutan.
Ternyata jadi mahasiswa baru tidak jauh berbeda jadi murid baru di sekolah. Kakak tingkat tak jauh beda dengan yang namanya kakak kelas. Sama-sama menerima hukuman macam-macam hanya karena pelampiasan pernah diperlakukan seperti bulan-bulanan oleh orang-orang terdahulu.
"Eh maaf-" ucap Nabila sambil membungkuk memegangi kedua lututnya yang pegal luar biasa. Gara-gara tak tahan dengan kakinya yang pegal, tubuh Nabila limbung. Untung saja tangannya langsung berpegangan ke pundak orang yang ada disebelahnya.
"Gak papa. Kamu sakit?" tanya orang itu menoleh pada Nabila.
Nabila nyengir sambil mengelus lututnya, "kamu gak capek?" tanya Nabila balik.
"Capek sih... Tapi takut dihukum sama kakak panitia..." jawab perempuan itu lalu menegakkan tubuhnya, mendengarkan apa yang sedang dikatakan bapak Rektorat kampus untuk membuka secara resmi kegiatan PKKMB ini.
Tak lama Nabila memutuskan menegakan tubuhnya, tepuk tangan gemuruh membuat riuh suasana panas menjadi sedikit terlupakan. Beberapa anak yang tak tau sopan santun bersiul, membuat beberapa panitia yang berjaga dibelakang berjiinjit mencari asal suara.
Pasti kalau ketahuan akan dapat masalah.
Nabila berdiri ditengah-tengah ribuan mahasiswa baru yang tidak ada satupun dikenalnya. Barisannya terpisah dengan Tiara dan Yudha karena jurusan yang diambil memang berbeda.
Tiara dan Yudha kompak mengambil Ilmu Ekonomi sedangkan Nabila mengambil jurusan Perbankan dan Perkantoran.
"Karena kegiataan PKKMB ini sudah resmi saya buka, maka mulai detik ini kegiatan ini saya serahkan sepenuhnya kepada para BEM."
"Baiklah, karena saya terburu-buru dan setelah ini ada kesibukan lain maka saya akan mengakhirinya sekarang juga. Sekali lagi untuk calon mahasiswa baru, welcome dan selamat datang di kampus tercinta kita semua!" ucap pak Rektorat dengan semangatnya.
"Ikuti kegiatan PKKMB ini dengan sebaik mungkin. Karena anda-anda hanya mendapatkannya saat menjadi mahasiswa baru seperti sekarang." tambahnya dengan nada mulai merendah.
"Saya akhiri... Wassalammua'laikum warahmatullah hiwabarakatuh..." ucap pak Rektorat yang botak plontos itu sambil berjalan meninggalkan lapangan itu, berlalu dengan mobil hitam mengkilatnya meninggalkan wilayah kampus.
"Walaikumsalam..."
"Walaikumsalam..."
"Walaikumsalam..."
Seru semua mahasiswa tak serempak, ada yang lemas hingga hampir tak terdengar, ada yang berteriak sekuat mungkin akan Rektorat itu mendengar dan paham, betapa lamanya dia berceramah didepan sana.
"Semua harap tenang! Saya hitung sampai tiga, kalau masih ada yang berani berbicara silahkan maju ke depan dan berdiri disebelah saya!" ucap seseorang di depan sana tegas dan ngegas.
Nabila yang sejak tadi kesal karena diberdirikan terlalu lama memonyong-monyongkan bibirnya mengolok laki-laki yang sedang berpidato didepan sana. Untung saja dia berbaris ditengah-tengah, jadi aman terkendali karena posisinya cukup strategis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Presiden Mahasiswa & Kupu-Kupu Kampus [SEGERA TERBIT ✔]
Novela Juvenil🌻 SEGERA BACA SEBELUM BEBERAPA BAB AKAN DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN 🌻 Tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini. Percayalah, apa dan siapapun yang datang ke kehidupan kamu, itu semua ada alasannya. Tentang Nabila yang menikah denga...