30. Kakak Tingkat Penyelamat

28.2K 2.2K 13
                                    

Tetap baik sama mantan itu adalah hal yang paling membahagiakan :)

---Nabila & Bian---

Gara-gara tidak bisa tidur semalaman karena mati lampu, Nabila akhirnya baru bangun jam setengah delapan pagi. Itupun matanya masih belum mau terbuka sempurna, seperti ada perekat super kuat yang menahannya.

Dengan mata masih kurang jelas, Nabila meraba-raba setiap sisi ranjang disebelahnya. Mencari boneka-boneka yang biasa menemani tidurnya.

"Kalian dimana sih..." gumam Nabila tak jelas seraya mengucek kedua matanya agar bisa melihat lebih jernih.

"Loh-loh! Bonekaku pada kemana sih..." gerutu Nabila sambil menarik tubuhnya untuk duduk. Tidak ada satupun boneka dikamarnya yang terlihat.

Nabila turun dan mengitari sisi bawah ranjangnya. Namun semua bonekanya tidak ditemukan.

Tadi malam..., lamun Nabila berusaha mengingat dan meyakinkan kalau tadi malam bonekanya masih di ranjang.

"Akh... Pantesan hilang, kan tadi malam kak Kholil yang tidur disamping Bibil." gumam Nabila lalu segera keluar untuk mencari laki-laki itu. Pasti suaminya yang mengangkut seluruh boneka Nabila dari kamar.

"Kak?" panggil Nabila seraya mengetuk pintu disebelah kamarnya pelan.

Tidak ada suara sahutan.

"Pasti di kamar mandi." batin Nabila lalu berlari ke dapur untuk mencarinya. Tapi sayangnya dikamar mandi dan wc tidak ada siapa-siapa. Itu tandanya,

"Kak Kholil! Bibil masuk yaaa..." ucap Nabila setelah berlari laju dari dapur ke kamar suaminya. Sampai di dalam kamar, Nabila tak mendapati siapapun disana. Karena Kholil memang berangkat pagi hari ini.

"Huff..." Nabila ikut duduk di kasur Kholil yang sudah rapi layaknya kamar-kamar dihotel. Seprai dan bantal di kamar suaminya itu tertata begitu rapi dan bersih.

"Suka banget sih tidur gelap-gelap. Kalau gitu kapan bisa tidur sekamar kalau beda kayak gini..." lamun Nabila yang tanpa sadar berebah dikasur itu. Suasana kamar yang rapi dan bersih memang lebih menenangkan ketimbang kamar kotor dan acak-acakan.

"Akh... Belum selesai lagi tugas ekonomi keuangan! Mana besok dikumpulnya. Ikh... Nyebelin banget sih..." omel Nabila. Sekarang perempuan itu duduk kembali dengan kaki menjuntai ke lantai akan turun.

Karena hari ini ada mata kuliah jam dua. Nabila memutuskan untuk ke dapur, mencari kerjaan apa saja yang bisa mengisi waktu gabutnya sebelum berangkat ke kampus. Memasak, cuci piring, atau bersih-bersih rumah misalnya.

Terduduk di meja makan. Nabila menatap dua gelas yang tertelungkup cantik diatas nampan. Rasanya meja makan ini yang paling sering menyaksikan keromantisannya dengan Kholil setelah ruang keluarga.

Meskipun duduk berjarak karena bersebrangan, justru itulah yang membuat Nabila jarang bisa mengontrol emosi. Mata Kholil selalu memaksanya untuk jujur.

Daripada melamun sendirian di meja makan, Nabila beranjak untuk mencuci pakaiannya dan pakaian Kholil. Tak lupa membuka pintu halaman belakang yang sekarang sudah mulai ditumbuhi kembang, sebulan lalu Nabila meminta Kholil membantunya menanami beberapa jenis bunga.

Presiden Mahasiswa & Kupu-Kupu Kampus [SEGERA TERBIT ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang