22. Enchanted

1K 79 1
                                    

Selain suara lagu yang mengalun melalui tape mobil Bintang dan sesekali terdengar suara klakson yang cowok itu bunyikan untuk memperingatkan kendaraan di depan mereka agar sedikit mempercepat laju kendaraannya agar tidak membuat kagok kendaraan lain di belakang semuanya tampak dingin dan canggung. Kedua orang yang kini berada dalam satu mobil yang sama memilih diam dan sama sekali tak ada percakapan yang mengalir sejak keduanya memasuki mobil.

Tara tak putus-putusnya menyumpahi Pam dalam hati. Menurutnya, semua ini kesalahan Pam. Jika dia tidak mengajak Tara untuk terus bicara, mungkin Tara akan sedikit lebih cepat bisa kabur dari cafe itu sebelum Bintang dan David tiba di sana. Tara yakin, ada unsur kesengajaan yang Pam lakukan agar dia terjebak bersama Bintang seperti saat ini.

Garing dan penuh kecanggungan itulah yang Tara rasakan sekarang, sesekali dia melirik Bintang yang tampak masih berkonsentrasi dengan jalanan. Cowok itu juga terlihat diam seribu bahasa. Kalau begini terus sungguh membuat suasana tak nyaman. Tara ingin membangun percakapan seru bersama cowok itu seperti yang biasa mereka lakukan dulu, tapi Tara bingung untuk memulainya dari mana. Bukankah aneh kalau dia baru memulai percakapan sekarang setelah mereka sudah menghabiskan setengah perjalanan bersama? Sial!

Dan jika diperhatikan, sepertinya Bintang juga tidak berminat untuk membangun percakapan dengannya. Cowok yang memakai kaus putih itu terlihat masih asyik sendiri dengan pikiran dan fokusnya pada jalan raya. Bintang seakan sendirian dan sedang tidak bersama siapa-siapa dalam mobil. Itu yang ada di pikiran Tara setelah melirik berkali-kali ke arah sang pengemudi. Jadi apa salah kalau Tara beranggapan kalau Bintang mengacuhkannya?

Lagu yang tadi sempat mengalun kini terhenti, jeda dari satu lagu ke lagu yang lain membuat suasana di dalam mobil menjadi hening bak di kuburan. Sampai akhirnya sebuah suara terdengar di telinga keduanya. Suara aneh yang membuat Tara langsung menutupi perutnya dengan tas dan menekannya kuat-kuat agar bunyi keroncongan itu tidak terdengar lagi. Tapi mustahil Bintang tidak mendengarnya, karena tadi cowok itu sempat melirik sekilas ke arahnya sebelum kembali menatap lurus ke depan.

Damn it! Harus banget sekarang, ya? Maki Tara pada perutnya yang tidak tahu tempat itu.

Tara memang orang yang tidak bisa menunda waktu makan. Jika terlambat sedikit saja, cacing dalam perutnya pasti akan berorasi dengan lantang seperti barusan. Seolah di dalam perutnya itu terdapat alarm yang bisa berbunyi tepat waktu jika Tara lupa mengisi perut. Tapi apa harus sekarang alarm itu berbunyi? Di situasi dan kondisi seperti saat ini? Mungkin kalau ini terjadi dulu sebelum mereka saling canggung, mereka akan tertawa konyol bersama sampai perut keduanya keram dan sakit. Sekarang situasinya sudah lain, bukannya menertawakan bunyi perut Tara yang konyol mereka malah terlihat seolah-olah tak mendengar bunyi apa pun.

"Thanks ya, Bi," ucap Tara sebelum keduanya berpisah di depan unit apartemen Bintang yang lebih dekat jaraknya dengan lift.

Bintang hanya mengangguk dan menekan akses pintu lalu masuk ke dalam unitnya sendiri. Ada perasaan kecewa di hati Tara melihat sikap dingin Bintang terhadapnya, jelas-jelas cowok itu menjauhinya dengan sengaja. Mungkin dia masih sakit hati karena Tara menolak cintanya beberapa hari lalu. Rasa bersalah itu ada tapi apa yang bisa Tara lakukan untuk mengembalikan Bintang seperti dulu lagi.

"Ta ...."

Tara yang hendak memasuki unit apartemennya itu dikejutkan dengan suara Bintang yang memanggilnya dari balik pintu.

"I wanna invite you for dinner, at my apartement. Can you?" tawarnya yang sungguh membuat Tara seperti ingin mencubit pipinya sendiri saking tak percayanya jika Bintang menawari makan malam dengan wajah penuh harap khas cowok itu.

"Could i have some fettuccine please?" balas Tara setelah dia terdiam selama hampir sepuluh detik lamannya.

"Copy that," jawabnya sambil tersenyum bak seorang tentara yang menerima tugas negara.

My Pretty Lady (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang