Kelopak mata Joohyun mulai terbuka perlahan. Retina matanya pun segera menyesuaikan cahaya yang masuk, sambil melirik sekitar."Kau sudah sadar?" Taehyung yang melihat gadis di depannya sadar segera bangun dari duduknya. Joohyun menatap Taehyung sekilas, tanpa berniat menjawab pertanyaan lelaki itu.
"Aku dimana?" Tanya Joohyun.
"Rumah sakit. Kau tadi pingsan... Hey! Kau mau kemana?" Taehyung terkejut tak kala Joohyun melepas infus yang ia kenakan dengan paksa. Gadis itu bahkan menyibakkan selimut dan hendak turun dari ranjang, namun segera di tahan oleh Taehyung "Kau mau kemana? Dokter belum mengizinkanmu pulang."
"Lepas. Aku ada interview kerja hari ini. Astaga! Aku sudah telat." Joohyun berujar dengan parau. Mendengar nada suaranya saja, sudah menyiratkan bahwa gadis itu masih sakit. Saat berusaha melangkahkan kakinya, Joohyun hampir terjatuh dan untungnya Taehyung dengan sigap menahannya.
"Kau tak boleh keluar dari sini sebelum infusnya habis, nona. Dan juga, interview yang ingin kau lakukan itu sudah berakhir dua jam lalu."
Joohyun terdiam mendengar penuturan Taehyung. Ia bahkan langsung melihat arloji kecil yang tengah ia pakai, dan mendesah frustasi setelahnya.
Taehyung berdiri setelah ia mendudukkan tubuh Joohyun yang masih lemah di atas ranjang. Lelaki itu menatap Joohyun yang sedang menunduk, hingga membuat wajahnya tertutup helaian rambut panjangnya.
"Bagaimana ini..." Lirih Joohyun dengan mata yang mulai mengeluarkan air. Tangan Joohyun terulur menutup wajahnya, saat ia mulai terisak.
Banyak penyesalan yang menumpuk dalam hati gadis Bae itu.
Kenapa harus hari ini dia jatuh pingsan, hingga membuatnya tak bisa melakukan interview kerja yang ia dambakan?
Kenapa tak ada hal yang berjalan sesuai dengan rencananya? Joohyun benar-benar membenci hidupnya ini.
Taehyung tahu pasti kenapa Joohyun begitu. Karena itulah ia lebih memilih diam, agar gadis tersebut bisa menumpahkan rasa sesalnya.
Kenapa Taehyung mau melakukan hal itu pada gadis yang tak ia kenal? Padahal semua orang tahu, lelaki itu tak ingin jam kerjanya di usik oleh orang. Namun sekarang, dirinya tengah menatap Joohyun dengan pandangan yang sulit di artikan.
Entahlah. Taehyung sendiri juga merasa aneh dengan dirinya sendiri.
Setelah melihat Joohyun sudah cukup tenang, Taehyung mulai angkat bicara "Aku tadi tak sengaja melihat resume yang akan kau gunakan untuk melakukan interview. Dan berhubung kau tak mengikutinya, bagaimana jika bekerja denganku saja?"
Joohyun membuang nafasnya pelan dengan tangan yang menghapus jejak air mata yang masih tersisa, lalu menatap Taehyung datar "Maaf. Tapi aku tak menjual tubuhku, tuan."
Taehyung menatap Joohyun dengan pandangan tak percaya "A-apa? Hey, nona. Aku tak mengajakmu bekerja seperti itu. Astaga! Aku tak habis pikir dengan pola pikiran mu." Taehyung membuang pandangannya ke arah lain. Bukannya apa-apa, ia hanya merasa malu saat Joohyun dengan terang-terangan berkata begitu.
"Lalu apa? Aneh mendengar orang asing tiba-tiba menawarkan pekerjaan seperti ini." Ujar Joohyun pelan. Gadis itu menahan rasa pening yang kembali menyerang kepalanya.
"Aku menawarkannya padamu karena melihat data dirimu tadi. Kau lulusan fakultas bisnis. Tidak, maksudku akan lulus jurusan itu, kan?"
Joohyun mengangguk "Aku hanya belum wisuda saja. Tapi aku ini sudah dinyatakan lulus, tuan."
"Anggaplah begitu. Namaku, Taehyung. Kim Taehyung. Jika kau berniat bekerja denganku, besok datanglah kesini." Taehyung mengulurkan kartu kecil yang tadi ia ambil dari balik saku jas, lalu memberikannya kepada Joohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's you (VRENE)
RomanceOrang bilang, saat paling bahagia itu adalah ketika bersama dengan orang yang paling kita cintai. Menghabiskan waktu bersama dan menjaga janji sehidup semati yang sudah di ucapkan di hadapan tuhan. Terdengar klise memang, tapi tak semua orang dapat...