Wendy terus memperhatikan wajah Joohyun yang tengah mengesap minuman di depannya.
Saat ini, keduanya menghabiskan malam di sebuah cafe dekat kediaman Joohyun.
"Kenapa melihat ku begitu? Ada sesuatu di wajahku?" Tanya Joohyun seakan mulai merasa risih dengan tatapan yang terus Wendy tujukan kepadanya.
Wendy lekas menggeleng, dan menyendok rainbow cake di depannya sebagai alibi. Setelah ia merasa Joohyun sudah tak memperdulikannya lagi, gadis blasteran itu kembali mencuri pandang ke arah Joohyun.
"Jinyeong tak memberi kabar pada eonnie hari ini?" Tanya Wendy berusaha terdengar biasa saja.
"Ada. Tadi pagi dia sempat menghubungi ku."
Wendy mengelum bibirnya sesaat sebelum kembali bertanya "Dia tak mengabari mu sekitar siang tadi?"
Pertanyaan yang Wendy ajukan mulai terdengar tak biasa di telinga Joohyun. Ia merasa ada yang tengah di sembunyikan gadis mahasiswa di depannya ini "Wae? Kau menyembunyikan sesuatu dari ku? Cepat katakan ada apa?" Ujar Joohyun terdengar memaksa. (Kenapa)
"Tidak. Memangnya apa yang aku sembunyikan darimu, eonnie?! Kau ini ada-ada saja." Wendy kembali memakan cake di depannya, dengan tatapan memicin Joohyun sebagai pengiring.
"Kau mengetahui sesuatu tentang Jinyeong, kan? Ayo katakan ada apa, Son Seungwan."
Wendy meremang. Jika dirinya sudah mendapatkan panggilan dengan nama asli, berarti Joohyun tengah dalam mode seriusnya. Sangat serius.
"Hmm... Sebenarnya, tadi siang aku tak sengaja melewati sekolah Jinyeong."
Joohyun menatap Wendy sekilas "Lalu?"
"Di gang dekat sana, aku melihat Jinyeong sedang di usili oleh teman-temannya yang lain. Aku sa... Yak eonnie, kau ingin kemana?" Tangan Wendy otomatis menarik lengan Joohyun yang hendak meninggalkannya.
"Kenapa kau baru mengatakannya? Jinyeong pasti ketakutan sekarang, Wendy-aa." Joohyun berujar dengan nada marah sekaligus khawatir.
"Eonnie duduk dulu. Dengarkan aku dulu, ok? Aku bahkan belum menyelesaikan ucapanku."
Joohyun dengan berat hati mendudukkan dirinya kebali di kursi, seperti perintah Wendy.
"Untungnya aku berada di sana, hingga anak-anak nakal itu belum bisa menyentuh Jinyeong. Song ahjussi bahkan dengan cepat membawanya pulang, eonnie. Aku tahu kau khawatir, tapi biarkan Jinyeong menenangkan dirinya sendiri. Lagipula disana juga ada Song ahjumma yang menemaninya. Dia akan baik-baik saja." Ujar Wendy menepuk-nepuk punggung tangan Joohyun untuk menenangkan.
Joohyun menatap minuman di depannya dengan pandangan kosong, serta perkataan tuan Bae di rumah sakit waktu itu mulai menghiasi kepalanya.
Haruskah ia menikah, agar Jinyeong keluar dari sekolah bengis itu?
🌾🌾🌾🌾
Taehyung terus terdiam di meja kerja dalam sebuah ruangan yang di khususkan untuk dirinya bekerja jika tengah berada di rumah. Mata tajamnya menatap benda pipih di atas meja dengan pandangan gusar.
Otaknya kini di penuhi berbagai pemikiran yang membuatnya sendiri terjebak dalam dilema.
"Beranilah Kim Taehyung." Ujarnya pada diri sendiri, sambil menggapai ponsel yang sedari tadi hanya ia pandang tanpa berani di sentuh. Setelah beberapa saat menatap layar ponselnya, Taehyung pun meletakkan benda berwarna hitam itu ke telinga sebelah kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's you (VRENE)
RomanceOrang bilang, saat paling bahagia itu adalah ketika bersama dengan orang yang paling kita cintai. Menghabiskan waktu bersama dan menjaga janji sehidup semati yang sudah di ucapkan di hadapan tuhan. Terdengar klise memang, tapi tak semua orang dapat...