4 bulan kemudianMatahari sudah mulai meredupkan cahaya teriknya, menandakan waktu sudah menjelang sore hari. Waktu yang banyak di gunakan oleh orang-orang untuk mengakhiri penat mereka setelah melakukan kegiatan seharian, bukan?
Begitu juga yang tengah di lakukan oleh keluarga kecil Kim.
Joohyun tengah merawat taman bunga yang terdapat di taman belakang rumahnya dengan begitu hati-hati. Kegiatan itu sudah cukup lama dilakukan ibu hamil yang kini mulai memasuki bulan ketujuh kehamilannya tersebut untuk sekedar menghindari diri dari stress.
Ya. Perut Joohyun yang beberapa bulan lalu terlihat rata, sekarang sudah mulai membesar. Bayi dalam kandungan Joohyun tumbuh sehat berkat usahanya untuk terus bangkit dari keterpurukan demi sang jabang bayi.
Pada awalnya, semua orang di buat tak menyangka dengan perubahan yang Joohyun tunjukkan.
Joohyun yang selalu berdiam diri di kamar, melakukan hal-hal yang dapat membahayakan dirinya, ataupun susah makan itu sudah tak ada. Yang ada sekarang ini adalah Joohyun yang penuh perhatian pada dirinya sendiri. Tidak, lebih tepatnya untuk bayi yang berada dalam perutnya.
Semenjak Taehyung memberitahukan jika dirinya tengah hamil, Joohyun benar-benar berubah.
"Eomma senang melihat Joohyun sudah mulai bisa melepaskan Jinyeong." Ujar nyonya Kim ketika mendudukkan dirinya di samping sang putra. Taehyung tersenyum simpul menatap sang ibu, sebelum kembali menempatkan perhatiannya pada sosok Joohyun di depan sana.
"Butuh waktu 5 bulan untuk Joohyun dapat menerima kenyataan. Dia berusaha keras untuk bayi kami, eomma. Joohyun, dia ingin menunjukkan pada semua orang bahwa dirinya baik-baik saja. Tapi faktanya tidak begitu. Istriku itu masih belum bisa melepaskan Jinyeong seutuhnya, eomma." Taehyung berucap lirih.
Bayangan-bayangan beberapa bulan belakangan memenuhi otak Taehyung. Lelaki itu kembali teringat perjuangan Joohyun agar dapat melepaskan Jinyeong untuk sang bayi.
Hampir setiap malam, Joohyun akan terbangun dari tidurnya dan pergi ke kamar samping untuk menangis maupun melamun sambil memeluk foto adiknya. Taehyung menyadari hal itu. Karenanya, tanpa sepengetahuan Joohyun, lelaki itu secara tak langsung menemani sang istri.
Taehyung akan duduk di depan pintu kamar, sambil mendengarkan tangisan ataupun menunggu Joohyun keluar dari ruangan itu.
Begitulah perjuangan yang di lakukan Joohyun. Wanita itu masih begitu memegang teguh prinsipnya untuk tak membuat orang lain berada dalam masalah karenanya. Oleh karena itu, dugaan Taehyung mengenai Joohyun yang mungkin tak bisa menerima anak mereka ternyata salah besar. Wanita itu nyatanya begitu berusaha menghilangkan beban pikiran dan juga stress dalam dirinya.
Joohyun melakukan hal itu semata-mata demi calon anaknya. Ia tak ingin anaknya kenapa-kenapa karena dirinya yang terlalu banyak pikiran.
."Kau tak boleh kelelahan, Joohyun-aa." Ucap nyonya Kim saat sang menantu mendudukkan dirinya di kursi taman.
"Saya baik-baik saja, eommonie. Merawat bunga-bunga itu tidak terlalu melelahkan." Jawab Joohyun.
Nyonya Kim mengangguk mengerti. Tangannya terulur untuk mengusap perut besar Joohyun dengan lembut "Jangan nakal di dalam sana cucu halmoni, ehm? Kau tak boleh membuat eomma kelelahan jagoan."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's you (VRENE)
RomanceOrang bilang, saat paling bahagia itu adalah ketika bersama dengan orang yang paling kita cintai. Menghabiskan waktu bersama dan menjaga janji sehidup semati yang sudah di ucapkan di hadapan tuhan. Terdengar klise memang, tapi tak semua orang dapat...