PART 19

1.9K 270 16
                                    


Joohyun masuk ke dalam ruang inap nyonya Kim, sambil membawa baskom berisikan air. Ia tersenyum pada sang mertua yang begitu baik, terlepas dari masalah keluarganya.

Ya, nyonya Kim sudah mengetahui dengan jelas bahwa Bae Jinyeong adalah adiknya. Awalnya Joohyun mengira akan mendapatkan perlakuan yang kurang mengenakkan dari wanita itu, tapi dugaannya salah besar. Nyonya Kim begitu menerima Jinyeong dengan baik, seperti ia di terima dalam keluarga Kim. Jinyeong bahkan sangat nyaman dengan ibu dari Taehyung itu, sampai-sampai memberikan panggilan 'imo baik' pada nyonya Kim.

Mertuanya tersebut tak pernah menanyakan lebih jauh mengenai bagaimana bisa Jinyeong itu adiknya, padahal dunia tahu Bae Joohyun adalah anak tunggal keluarga Bae.

Dan Joohyun bersyukur akan hal itu. Ia jadi tak perlu lagi memikirkan kebohongan untuk menutupi seberapa kacau keluarganya.

"Apa yang kau bawa, nak?" Tanya nyonya Kim melihat benda yang di bawa oleh menantu kesayangannya itu.

Joohyun menatap baskom yang berada di tangannya sesaat, sebelum kembali menatap nyonya Kim yang juga tengah menatapnya.

"Eommonie."

"Hm? Ada apa, Joohyun-aa?" Ujar nyonya Kim.

Joohyun hanya menatap sang mertua tanpa mengeluarkan suara beberapa detik. Gadis itu seperti berat menyampaikan keinginannya kepada wanita yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.

"Ada apa? Katakan saja, nak!" Tambah nyonya Kim, karena tak kunjung mendengar suara Joohyun. Ia pikir menantunya itu ingin mengatakan sesuatu.

"Bisakah anda mengabulkan satu permintaan saya, eommonie?"

Nyonya Kim menyerngit sebentar, kemudian mengangguk menyetujui ucapan Joohyun "Tentu, nak. Katakan! Apa yang kau inginkan itu?"

"Bisakah saya mencuci kaki anda sekarang? Saya sangat ingin melakukanya." Ucap Joohyun pelan, namun mampu membuat wanita yang sudah hampir pulih itu terpaku.

Nyonya Kim entah kenapa merasa terharu mendengar keinginan Joohyun. Apa yang dulu ia lakukan sampai-sampai tuhan memberikannya menantu seperti Joohyun?

"Tentu. Kau boleh melakukannya, nak." Jawab nyonya Kim dengan senyum haru di wajahnya. Joohyun turut tersenyum dan membantu mertuanya itu untuk duduk di sofa, agar ia dapat dengan nyaman melakukan apa yang dirinya sudah lama idamkan.

Joohyun tersenyum bahagia menatap nyonya Kim, sebelum menunduk di hadapan wanita itu. Ia mulai memasukkan kedua kaki mertuanya tersebut ke dalam wadah, dan membasuhnya dengan penuh perasaan.

Mata Joohyun mulai berkaca-kaca. Sudah lama ia ingin melakukan hal seperti ini. Keinginan tersebut dulunya harus musnah, karena sosok wanita kebanggaannya telah lebih dulu menghadap sang pencipta, sebelum dirinya sempat mencuci kaki sang ibu.

Namun, keinginan itu kembali ingin ia lakukan saat bertemu dengan ibu dari suaminya. Walaupun Joohyun belum terlalu mengenal sosok di depannya ini, namun ia sudah merasa seperti mendapatkan sosok pengganti ibunya. Nyonya Kim yang memperlakukannya dengan penuh cinta, seperti sosok ibu yang sudah lama hilang dari hidup seorang Joohyun.

"Bagaimana? Kau senang sekarang?" Tanya nyonya Kim menatap kepala Joohyun yang tengah menunduk.

Joohyun mengangguk kecil "Ne. Saya sangat senang. Terimakasih, karena sudah mau mengabulkannya, eommonie." Ujar Joohyun dengan air mata yang membasahi pipinya.

Nyonya Kim turut berkaca-kaca melihat bahu Joohyun yang bergetar. Ia tahu, gadis itu tengah berusaha untuk menahan tangisnya. Atau bahkan sudah menumpahkannya tanpa suara.

It's you (VRENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang