"Kau terlihat bahagia sekali belakang ini. Apa terjadi sesuatu yang menyenangkan, Kim sajang?" Ujar Seok Jin setelah beberapa detik ia terus memandang Taehyung yang tengah duduk tepat di hadapannya. Seok Jin benar-benar tak habis pikir dengan Taehyung. Menurutnya, atasan sekaligus sahabat karibnya itu tak mudah di tebak suasana hatinya. Taehyung bisa sewaktu-waktu terlihat menyedihkan dan selanjutnya terlihat bahagia. Seperti orang yang mengidap bipolar.Taehyung tersenyum simpul "Aku sedang senang sekali, hyung." Ujarnya yang kini mulai tersenyum malu-malu.
Seok Jin berdecak pelan "Senang? Tumben sekali. Apa Joohyun sudah mulai terbuka padamu? Atau bahkan dia mulai membalas perasaanmu?"
Ucapan Seok Jin membuat Taehyung menatapnya dengan pandangan serius. Tak ada lagi senyum malu-malu di wajah tampan pemilik perusahaan Kim Group tersebut.
"Ada apa? Kenapa menatapku begitu?" Tanya Seok Jin risih.
"Bagaimana hyung tahu?"
"Apanya?"
"Yang tadi hyung katakan itu, semuanya benar." Ujar Taehyung pelan.
Seok Jin berpikir sebentar, lalu mengangguk mengerti kemudian "Ah! Joohyun sudah... Eoh? Tae, kau tak bercanda kan? Daebak. Akhirnya, Kim Taehyung."
Seok Jin bersorak setelah mengetahui arti dari ucapan Taehyung. Ia sendiri tidak tahu bagaimana bisa semua tebakannya tepat begitu.
"Berhenti memukulku, Kim Seok Jin." Taehyung berusaha menghentikan aksi sang sahabat yang tengah memukuli dirinya. Lelaki yang memiliki bibir plum itu bahkan beranjak dari duduknya demi untuk menyalurkan rasa senangnya itu.
"Waa... Akhirnya, Tae. Apa yang aku katakan, Joohyun pada akhirnya pasti akan menyadari rasamu itu. Ayo katakan! Bagaimana awalnya kau mengetahui jika Joohyun memulai mencintaimu?"
Taehyung yang tadinya kesal dengan tindakan Seok Jin, kini mulai kembali dalam mode senyum-senyum tak jelasnya.
Kejadian dua hari yang lalu di sungai Han benar-benar begitu membekas di memorinya.
"Dia mengatakannya langsung padaku." Ujar Taehyung malu-malu.
"Joohyun mengatakan bahwa dia mencintaimu?" Tanya Seok Jin dan langsung di jawab dengan anggukan kecil dari sang empu.
Seok Jin tersenyum sekilas. Ia seperti turut merasakan rasa bahagia yang Taehyung rasakan. Mengingat bagaimana perjuangan lelaki itu selama ini dalam menjaga dan berada di samping sang istri, membuat Seok Jin begitu salut pada sahabatnya itu. Taehyung akhirnya bisa merasakan cinta yang sudah hilang cukup lama dalam dirinya.
"Kebahagiaan mu pasti akan semakin bertambah nantinya saat bayi kalian lahir, Taehyung-aa. Aku turut senang mendengar keluarga kecil kalian bisa seperti layaknya keluarga yang lainnya. Kau sudah berhasil, Tae."
"Terimakasih, hyung." Ujar Taehyung tulus. Jika di pikir-pikir, tanpa nasehat ataupun arahan dari Seok Jin, ia tak akan bisa sampai sejauh ini. Taehyung benar-benar merasa beruntung memiliki sahabat seperti Kim Seok Jin.
"Kau juga pasti sedang pusing-pusing nya menghadapi Joohyun yang tengah mengidam. Apa dia pernah menginginkan sesuatu yang sulit kau dapatkan?"
Taehyung menyerngit dalam diam "Ngidam? Tidak. Joohyun tak pernah menginginkan sesuatu atau meminta apapun padaku."
"Bagaimana bisa istrimu tidak mengalami masa itu? Apakah kau sudah pernah menanyakannya? Joohyun mungkin merasa tak ingin menyusahkan mu, jadinya dia tak mengatakan apa yang dirinya inginkan."
"Bagaimana hyung mengetahui hal semacam itu juga? Bukannya kau belum memiliki istri?" Tanya Taehyung yang terdengar seperti mengejek Seok Jin yang masih melajang sampai saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's you (VRENE)
RomanceOrang bilang, saat paling bahagia itu adalah ketika bersama dengan orang yang paling kita cintai. Menghabiskan waktu bersama dan menjaga janji sehidup semati yang sudah di ucapkan di hadapan tuhan. Terdengar klise memang, tapi tak semua orang dapat...