PART 8

2K 305 27
                                    


Joohyun menatap nanar para teman seangkatannya yang tengah bercanda ria, maupun berfoto bersama dengan keluarga mereka.

Beberapa saat yang lalu upacara kelulusan telah berlangsung dimana Joohyun dan yang lainnya sudah resmi mendapatkan gelar sarjana mereka.

Seharusnya hari ini menjadi hari membahagiakan bagi gadis yang tengah mengenakan toga wisudanya itu. Tapi mau bagaimana lagi, dia yang harus merayakannya sendiri tanpa yang namanya keluarga.

Jinyeong?

Lelaki remaja itu mungkin juga tak bisa datang, karena masih trauma dengan kejadian kemarin di toko roti.

Joohyun keluar dari gedung utama kampus, tempat tadi di adakan upacara kelulusan. Dia tersenyum kecil saat menyadari Wendy berada tak jauh darinya dengan tangan yang memegang sebuah kamera.

"Selamat atas kelulusan mu, eonnie. Dan maaf, aku tak sempat membelikan bunga untukmu." Ujar Wendy menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Tidak masalah. Kau datang saja sudah lebih dari cukup."

"Sebagai gantinya, aku akan mengabadikan momen kelulusan mu, eonnie." Wendy mengangkat kamera di tangannya, membuat Joohyun tersenyum kecil.

Entahlah, gadis bermarga Bae itu suka sekali tersenyum di hadapan orang lain, padahal di dalam dirinya sangat amat rapuh. Mungkin begitulah caranya agar beban yang ia tanggung, tak menjadi beban juga untuk orang lain.

"Aku tak ingin di foto, Wendy-aa." Ujar Joohyun menolak.

"Ayolah, eonnie. Sangat susah untuk ku mendapatkan kamera ini. Kau tega menyia-nyiakan usaha adik manis mu ini?" Ujar Wendy dengan aegyo yang mampu membuat Joohyun mau tak mau menurut. (Bertingkah lucu)

"Baiklah. Kau menang." Ujar Joohyun pasrah dan Wendy langsung tersenyum puas, sambil mengarahkan kameranya pada Joohyun.

"Bergayalah sedikit, eonnie. Kau akan lebih cantik lagi."

Ucapan Wendy membuat Joohyun dengan kaku memegang toganya untuk sedikit bergaya seperti apa yang gadis di depan sana inginkan.

"Ya, seperti itu. Tersenyumlah dengan lepas, eonnie."

Joohyun kembali melakukan apa yang di perintahkan, hingga kini ia terlihat bak seorang dewi saat tersenyum.

Senyum lepas Joohyun membaut Taehyung yang berjarak beberapa meter dari sana menghentikan langkahnya.

Taehyung terdiam, sambil terus menatap Joohyun yang tengah tersenyum ke arah kamera. Lelaki yang kini tengah menggenggam sebuah buket bunga cukup besar tersebut seakan terpanah dengan wajah serta senyum menawan sang sekretaris.

Diamnya Taehyung tak bertahan lama, karena atensinya menangkap seorang remaja lelaki yang mengenakan seragam sekolah berlari kearah Joohyun dengan senyum lebarnya.

Dia kembali menyerngit heran kala Joohyun turut membalas senyumannya, bahkan membalas pelukan remaja itu.

"Mungkinkah dia adiknya Bae bisseo?" Gumam Taehyung terus memperhatikan interaksi keduanya di depan sana.

Joohyun melonggarkan pelukannya dan menatap wajah Jinyeong "Song ahjussi menjemputmu tadi? Seharusnya kau tak usah datang, Jinyeong-aa. Kau kan jadi melewatkan beberapa pelajaran di sekolah."

Jinyeong menggeleng sambil menyerahkan buket bunga yang ia bawa pada sang kakak, dan langsung di terima oleh Joohyun.

"A-ku ingin datang, noona. Aku ingin melihat upacara kelulusannya, tapi ahjussi t-telat menjemput ku. Aku juga ingin berfoto bersama denganmu. Aku i-ingin."

It's you (VRENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang