"Kau akan kemana, yeobo?"Nyonya Kim menarik tangan sang suami yang hendak saja pergi, tanpa berniat memberitahukannya.
"Ada sesuatu yang mendesak. Aku harus pergi, Hana-ya."
Nyonya Kim menghembuskan nafasnya berat untuk sekedar menahan gejolak dalam dirinya "Apa wanita itu begitu penting di bandingkan dengan aku dan juga Taehyung?"
Tuan Kim menghentikan langkahnya seketika. Ucapan wanita di belakang sana terdengar seperti sindiran tajam untuk dirinya.
"Hana-ya." Ujar tuan Kim.
"Sampai kapan kau ingin bermain kucing-kucingan dengan ku, oppa? Sampai kapan kau akan menemui selingkuhan mu di belakang ku? Sampai kapan, heh? Selama ini aku terus menahan diri karena kepercayaan ku padamu. Tapi apa yang ku dapatkan dari itu? Kau semakin jauh dari kami, oppa. K-kau, kau Lebih mementingkan wanita itu." Nyonya Kim berucap dengan mata yang berkaca-kaca. Wanita itu sepertinya sudah tak tahan lagi menahan beban di dalam dadanya.
"Hana-ya, bagaimana kau...."
"Kau tak perlu tahu bagaimana bisa aku mengetahui rahasia yang kau sembunyikan selama ini. Bukannya sekarang kau ingin menemui wanita itu? Pergilah. Dia pasti tengah menunggumu."
Tuan Kim menatap nanar netra istrinya yang terus mengeluarkan butiran air mata. Pria Kim itu sepertinya tengah terjebak di tengah dilema saat ini.
"Aku benar-benar harus pergi sekarang, Hana-ya. Setelah ini selesai, aku berjanji akan menjelaskannya padamu. Aku berjanji." Setelah mengucapkan kalimat itu, tuan Kim benar-benar pergi meninggalkan nyonya Kim yang masih terpaku di tempatnya, tanpa tahu rasa sakit dan kecewa yang sang istri rasakan.
Tungkai nyonya Kim lemas seketika, hingga tak lagi mampu menopang berat tubuhnya sendiri. Wanita itu menangis sejadi-jadinya. Niatnya untuk mengetes sang suami ternyata berbuah buruk. Lelaki yang bebeberapa tahun belakangan ini selalu menghiasi harinya itu membuat segalanya berakhir dengan kalimat-kalimat yang baru saja di ucapkannya.
'Kau sudah melepaskan aku dan putramu demi dia, oppa.'
Tepat di balik bilik kamar, Taehyung kecil terduduk dengan mata yang terus mengeluarkan air. Ia sepertinya baru saja mendengar obrolan kedua orangtuanya yang tidak enak untuk di dengar itu. Apa lagi mendengar isak tangis sang ibu di luar sana yang semakin mengeras, membuat Taehyung merasa sesak. Walaupun umurnya terbilang masih terlalu belia untuk mengerti masalah orang dewasa, namun nyatanya Taehyung mengetahui setiap arti kata yang terucap dari bibir kedua orangtuanya.
Dan itulah awal kebencian Taehyung pada sang ayah, yang menurutnya selalu membuat ibunya meneteskan air mata. Taehyung benci orang yang membuat wanita yang melahirkannya itu terpuruk. Walaupun itu ayahnya sendiri.
.Joohyun menatap nanar gerbang utama rumah besar yang dulunya menjadi tempat bernaung paling aman untuk dirinya. Ya, itu dulu sekali.
Joohyun sudah membulatkan tekadnya untuk datang ke rumah yang sebenarnya tak ingin lagi ia pijaki. Namun karena masalah saat ini yang mengharuskan wanita itu untuk mengetahui fakta sebenarnya lah yang menggerakkannya.
Wanita yang sebentar lagi menjadi seorang ibu itu sangat ingin tak mempercayai fakta yang baru saja di ketahuinya. Tapi bukti dan kenyataan yang ada benar-benar menghantam pemikirannya. Dan sekarang, Joohyun ingin mengetahui secara langsung dari tuan Bae. Ia ingin mendengarkan kenyataan itu secara langsung dari ayah tirinya itu, walaupun terasa amat berat.
Joohyun yang tadinya berniat menekan bel, tiba-tiba saja membatalkan niatnya kala sosok Song ahjumma membukakan gerbang di hadapannya.
"Nona Joohyun." Seru Song ahjumma.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's you (VRENE)
RomanceOrang bilang, saat paling bahagia itu adalah ketika bersama dengan orang yang paling kita cintai. Menghabiskan waktu bersama dan menjaga janji sehidup semati yang sudah di ucapkan di hadapan tuhan. Terdengar klise memang, tapi tak semua orang dapat...