Taehyung duduk tak nyaman di kursi kebesarannya. Bagaimana tidak, seorang wanita yang mengenakan pakaian formal cukup sexy terus menatapnya dengan pandangan menggoda.Pemandangan yang sudah sering terlihat memang. Tapi kali ini cukup berbeda. Wanita yang merupakan salah satu pegawai perusahaan Taehyung itu dengan beraninya memasuki ruangan sang atasan, yang tak semua orang bisa masuk ke dalamnya.
Taehyung menghela nafas dengan pandangan jengah yang terus ia tujukan pada wanita yang tengah mengibaskan ekornya di depan sana "Kau bisa pergi sekarang."
Wanita itu tersenyum kepada Taehyung, seakan mengisyaratkan bahwa dia tak masalah sama sekali berada di sana "Saya akan menunggu Bae bisseo disini untuk menyerahkan dokumen ini, sajang-nim."
"Kau bisa menunggu Bae bisseo di luar...." Ucapan Taehyung tertunda, karena pandangannya teralihkan ke arah pintu yang terbuka dan menampilkan sosok Joohyun disana.
Joohyun melirik sekilas wanita yang terus memandangi sang atasan dengan pandangan memuja, dan kembali fokus pada Taehyung.
"Anda mencari saya, sajang-nim?" Ujar Joohyun saat berada tepat di depan meja sang atasan.
"Kau dari mana saja hingga tak tahu jika ada orang masuk ke ruangan ini, Bae bisseo? Bukannya Seok Jin sudah memberitahukan padamu jika aku tak suka orang tak berkepentingan memasuki ruangan ku?!" Taehyung berujar dingin, membuat Joohyun membungkuk kecil sambil melirik wanita di belakangnya "Maafkan saya, sajang-nim. Tadi saya sedang mengikuti rapat. Sekali lagi saya minta maaf."
Joohyun melangkah mendekati wanita yang menyebabkan marahnya Taehyung, sambil memberikan pandangan datar "Kau seharusnya meletakkan dokumennya di atas mejaku saja, Somin-ssi." Ujar Joohyun mengambil alih map di tangan wanita di depannya itu.
Wanita bernama Somin tersebut menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga, dan memberikan Joohyun senyum yang terkesan di paksakan "Ku pikir dokumennya harus segera di serahkan kepada sajang-nim. Maaf! Aku tak mendengar dengan lengkap ucapan Choi bujang-nim tadi."
Joohyun tersenyum sekilas "Tidak apa. Tapi lain kali, temui aku dulu dan jangan asal masuk seperti ini. Kau sekarang boleh pergi, Somin-ssi." Ujarnya, sambil melirik pintu. Somin turut menatap pintu ruangan Taehyung dan pemilik ruangan secara bergantian. Wanita itu menunjukkan gestur seakan tak ingin keluar dari sana.
"Saya permisi, sajang-nim." Ujar Somin berharap mendapatkan balasan dari Taehyung. Namun nihil. Sampai ia berada di ambang pintu, lelaki yang merupakan CEO itu tak mengindahkan ucapannya sama sekali.
Joohyun membuang nafasnya lega, dan kembali menghadap Taehyung dengan perasaan bersalah "Sekali lagi saya minta maaf, sajang-nim. Kedepannya, saya akan berusaha memastikan tak ada karyawan yang memasuki ruangan anda seperti tadi. Kalau begitu, saya permisi."
Joohyun keluar dari ruangan Taehyung setelah membungkuk hormat.
Sedangkan Taehyung, terus menatap kepergian sang sekretaris dengan pandangan tak terbaca. Dirinya kini merasa tak enak karena membuat gadis itu merasa bersalah karena tindakan orang lain. Taehyung berucap dingin hanya untuk menyindir wanita tadi, bukan bermaksud memarahi Joohyun.
*****
Joohyun memasuki sebuah restoran yang pernah menjadi tempat kerja part time nya dulu. Gadis itu bahkan tersenyum ramah pada pelayan yang pernah menjadi rekan kerjanya.
"Uuh... Bae Joohyun. Sekarang kau sudah menjadi pegawai kantoran, eoh?!" Ujar seorang lelaki yang mengenakan seragam pelayan pada Joohyun, membuat gadis itu tersenyum sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's you (VRENE)
RomanceOrang bilang, saat paling bahagia itu adalah ketika bersama dengan orang yang paling kita cintai. Menghabiskan waktu bersama dan menjaga janji sehidup semati yang sudah di ucapkan di hadapan tuhan. Terdengar klise memang, tapi tak semua orang dapat...