PART 20

2.1K 286 23
                                    


Joohyun menatap pantulan dirinya sendiri di cermin kamar mandi, ketika merasa lebih baik setelah muntah tadi. Wajahnya terlihat begitu pucat. Ia sendiri mengetahui hal itu.

Tok...tok...

Suara pintu mengalihkan perhatian Joohyun. Gadis itu cepat-cepat merapikan penampilannya, dan keluar dari sana.

"Kau baik-baik saja, nak? Eommonie perhatikan kau terus saja pergi ke kamar mandi." Ujar nyonya Kim memperhatikan dengan seksama wajah Joohyun di depannya ini.

Joohyun menggeleng cepat "Saya tidak apa-apa, eommonie. Hanya pusing biasa. Tak apa. Semuanya baik-baik saja." Ujar Joohyun memberikan pengertian pada ibu mertuanya itu, agar tak perlu khawatir. Namun, nyonya Kim sepertinya tak bisa langsung percaya begitu saja dengan perkataan Joohyun.

"Jika kau sakit, jangan menyembunyikannya, Joohyun-aa. Katakan saja, ehm?"

Joohyun menggenggam tangan sang mertua dan mengangguk kecil "Ne, eommonie."

"Taehyung ada di depan. Dia bilang ingin menjemputmu."

"Ne? Taehyung...o-oppa ada di depan?" Ujar Joohyun terkejut. Ia juga langsung memperbaiki ucapannya ketika melihat wajah nyonya Kim yang seperti menyerngit saat dirinya hanya menyebutkan nama sang suami, tanpa embel-embel di belakangnya.

"Kenapa terkejut begitu? Wajar Taehyung menjemputmu. Eommonie saja yang salah, karena sudah memisahkan kedua pengantin baru ini." Nyonya Kim menggoda Joohyun.

"Bersiaplah! Setelah itu, keluar dan temui suamimu."

Saat nyonya Kim hendak keluar dari kamar yang Joohyun tempati, gadis yang kini sudah berganti marga itu menarik tangan sang mertua pelan.

"Ada apa?" Tanya nyonya Kim menatap Joohyun.

"Eommonie."

"Hm? Ada apa, nak?" Nyonya Kim membalas genggaman tangan Joohyun.

"Tolong jangan beritahu Taehyung tentang yang tadi, eommonie. Saya baik-baik saja. Benar-benar baik."

Nyonya Kim tertegun. Benar dugaannya, jika Joohyun sekarang sedang tak enak badan. Tapi kenapa menantunya ini menyembunyikannya dari ia dan juga Taehyung?

Walaupun sempat berdebat dengan pemikirannya, nyonya Kim tetap mengangguk pelan mengiyakan ucapan Joohyun.

"Baiklah. Tapi jika kau masih merasa pusing, beritahu Taehyung secepatnya. Tak baik menyembunyikan rasa sakit dari suamimu sendiri, Joohyun-aa."

Joohyun mengangguk mengerti.

"Kalau begitu, eommonie tunggu di luar bersama Taehyung. Berbenahlah."

Setelah kepergian nyonya Kim, Joohyun melangkah mendekati meja rias dan kembali menatap wajah pucatnya di cermin.

Joohyun terus menatap pantulan dirinya beberapa saat dengan pandangan tak terbaca. Entahlah, tak ada yang tahu apa yang tengah di pikiran gadis cantik itu.

*****

"Wendy-aa, kau sudah selesai?" Ucap ibu Wendy ketika memasuki kamar sang putri. Wanita blasteran itu tersenyum melihat anaknya yang sudah terlihat cantik dengan dress hitam selututnya.

"Mom, haruskah aku pergi dengannya? Kurasa dia juga tak suka dengan perjodohan ini. Seperti aku." Ujar Wendy menatap ibunya.

Nyonya Son membelai rambut blonde Wendy dengan lembut, dan tak lupa senyum indah yang terukir di bibirnya "Kenapa? Kau risih dengan itu?"

It's you (VRENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang