Taehyung menatap sendu punggung sang istri yang tengah duduk di depan sana. Beberapa hari semenjak meninggalnya tuan Bae, Joohyun seperti sedikit murung atau bahkan sangat. Karena jika di depan Taehyung, Joohyun akan bersikap seperti ia baik-baik saja.
Dari luar, Joohyun memang terlihat angkuh dan juga dingin. Layaknya seseorang yang sulit untuk di dekati dan juga tipe wanita yang tangguh. Namun itu semuanya hanyalah topeng belaka.
Joohyun itu sengaja terlihat kuat di depan semua orang, karena tak ingin menjadi beban bagi para orang tersayangnya. Khususnya Taehyung. Namun suami wanita itu sangat mengenal wanita yang ia pilih untuk menghabiskan waktu tua bersamanya tersebut.
Tanpa sepengetahuan Joohyun, Taehyung terus memantau wanita itu dari belakang. Layaknya lelaki itu adalah bayangan dari seorang Bae Joohyun.
"Sedang apa?" Ujar Taehyung mendudukkan dirinya di depan sang istri.
Joohyun yang menyadari kehadiran Taehyung pun tersenyum sekilas dan kembali mengalihkan pandangannya ke arah bunga-bunga yang selalu di rawatnya.
"Hanya tengah melihat bunga-bunganya. Bukankah mereka sangat indah?" Ucap Joohyun terus memperhatikan bunga-bunga yang ia dimaksudkan, hingga tanpa sadar sudut bibirnya terangkat dan membentuk sebuah senyuman yang indah. Dan entah mengapa, Taehyung juga turut tersenyum melihat pemandangan di depannya sekarang.
"Hm. Sangat indah. Aku bahkan tak ingin melihat ke arah lain."
Joohyun mengangguk menyetujui ucapan sang pria, tanpa tahu apa yang di maksudkan lelaki itu. Joohyun pasti mengira Taehyung tengah membahas bunga di depan sana, padahal lelaki tampan itu tengah membahas dirinya.
Taehyung nyatanya tak melihat bunga seperti perkiraan Joohyun. Ia dari tadi terus memperhatikan wajah Joohyun dari samping, dan tersenyum layaknya seseorang yang tengah menikmati sesuatu yang luar biasa.
Joohyun melirik sebentar ke arah samping, dan kemudian menyerngit heran melihat Taehyung yang terus menatapnya dengan senyuman yang semakin melebar.
"Apa yang kau lihat, oppa? Bukannya kita tengah membahas bunga-bunga yang ku rawat disana?"
Taehyung menggeleng pelan "Aku tengah menikmati sesuatu yang lebih indah dari bunga."
Joohyun berdecak ketika mengerti maksud dari ucapan suaminya tersebut. Ia bahkan mengalihkan pandangannya dari Taehyung "Kenapa oppa suka sekali menggodaku?"
"Siapa yang tengah menggoda mu? Aku hanya mengatakan kenyataan dari apa yang ku lihat, sayang." Ucap Taehyung menampik perkataan Joohyun.
Joohyun mengangguk-anggukkan kepalanya beberapa kali, agar Taehyung tak melanjutkan ucapannya "Iya-iya. Kau tak menggodaku, dan hanya mengatakan kenyataannya saja. Puas, tuan Kim?" Ujarnya, lalu menatap Taehyung yang kini tertawa kecil karena sangat jarang ia berhasil menang jika tengah berdebat dengan sang istri.
"Kau tak bosan terus berada di rumah?" Tanya Taehyung yang berhasil mengalihkan perhatian Joohyun.
"Tidak. Memangnya kenapa?"
"Bagaimana jika kita berbelanja kebutuhan bayinya? Waktu itu aku sudah pernah mengatakannya, bukan?"
Joohyun terdiam sejenak. Namun selanjutnya, ia mengangguk setuju karena Taehyung terus memberikan pandangan layaknya seorang anak kecil yang tengah menginginkan es krim dari ibunya. Lucu sekali.
"Baiklah. Aku akan mengganti baju ku sebentar. Oppa tunggu disini saja!"
Taehyung mengangguk senang "Baik, nyonya Kim." Ujarnya dengan tangan yang ia letakkan di pelipis, layaknya seseorang yang tengah melakukan hormat.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's you (VRENE)
RomanceOrang bilang, saat paling bahagia itu adalah ketika bersama dengan orang yang paling kita cintai. Menghabiskan waktu bersama dan menjaga janji sehidup semati yang sudah di ucapkan di hadapan tuhan. Terdengar klise memang, tapi tak semua orang dapat...