PART 31

1.6K 254 44
                                    


Hujan deras mengguyur seluruh kota Seoul. Hari ini yang tadinya tak terdapat perkiraan cuaca jika akan turun hujan, begitu membuat hampir semua warga negari ginseng itu kewalahan mencari tempat untuk berteduh.

Hujan begitu tiba-tiba, tanpa bisa di perkirakan.

Begitu pula dengan Joohyun. Hidup yang dirinya kira akan berakhir bahagia setelah ia mengalami penderitaan yang cukup berat, nyatanya tak sejalan dengan pemikirannya. Tuhan lagi-lagi menguji hatinya.

Dengan tangan bergetar yang terus menggenggam erat map coklat, Joohyun keluar dari mobil dengan langkah tergesa-gesa. Hujan bahkan tak wanita itu indahkan.

Nam ahjussi, supir Joohyun yang hendak mengambil payung di sampingnya turut terbelalak melihat sang nyonya besar yang turun dari mobil. Pria itu segera keluar dan hendak menyusul Joohyun, namun mobil mewah Taehyung menyita perhatiannya.

Sama halnya dengan sang istri, Taehyung keluar begitu saja dari mobil tanpa menggunakan payung.

"Joohyun dimana?"

"Nyonya baru saja masuk, tuan besar. Saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi nyonya terus saja menangis dari tadi." Jelas Nam ahjussi mengenai keadaan Joohyun yang dirinya amati, sambil memberikan payung yang digunakannya pada sang atasan.

Tanpa bertanya lebih jauh lagi, Taehyung dengan langkah seribu menuju pintu utama rumah besarnya.

'Kau harus segera menemui Joohyun, Tae. Aku tadi tak sengaja melihat Sooyeong dan Joohyun di cafe. Aku takut Sooyeong mengatakan hal yang tidak-tidak pada istrimu. Gadis itu sedang tak sehat pikirannya.'

Ucapan Jimin di telepon tadi begitu membuat Taehyung langsung tak terkendali, dan segera menyusul Joohyun yang ternyata dalam perjalanan pulang.

Bukannya apa-apa, Taehyung hanya takut Sooyeong mengatakan omong kosong pada istrinya. Lelaki itu percaya pada Joohyun jika istrinya tersebut tak akan mudah terpengaruh dengan perkataan tanpa bukti. Tapi entah mengapa, Taehyung merasa begitu takut dengan ucapan yang keluar dari mulut gadis bermarga Park itu.

Di sisi lain, Joohyun terus mengeluarkan semua baju dari dalam lemari sebisanya dan membawanya ke arah ranjang. Tubuhnya bergetar, entah itu karena pakaian yang sudah basah kuyup atau karena hatinya yang begitu sakit. Yang jelas, wanita hamil itu begitu terlihat tak baik.

Walaupun kakinya terasa seperti mati rasa, Joohyun tetap berusaha untuk berdiri tegak. Air matanya menjadi iringan dalam setiap apa yang ia lakukan.

Taehyung yang baru saja memasuki kamar dengan nafas yang tak beraturan, kembali di buat tercekat oleh pemandangan di depan sana.

"Joohyun-aa, a-apa yang kau lakukan?" Ujar Taehyung melangkah mendekati Joohyun yang tengah menutup koper berisikan baju-bajunya.

Joohyun tak bergeming, namun air matanya semakin deras keluar.

"Kau ingin kemana? J-jangan pergi." Taehyung mencekal lengan Joohyun untuk menghentikan aksi bodoh wanita itu.

"Lepaskan aku." Ujar Joohyun lirih. Taehyung menggeleng pertanda ia menolak pintah itu.

"D-dengarkan dulu penjelasan ku, Joohyun-aa. Tolong jangan seperti ini!" Ujar Taehyung terdengar memohon. Mata lelaki itu bahkan sudah memerah menahan tangis.

Joohyun menunduk untuk menyembunyikan tangkisannya. Ia bahkan tak sanggup menatap wajah lelaki di depannya ini. Sangat tak sanggup.

"Tolong jangan percaya apapun yang Sooyeong katakan. Apapun itu. Kumohon!"

Joohyun melepaskan tangan sang suami yang dari tadi terus menggenggam tangannya dengan perlahan "Kenapa kau menyembunyikannya dariku? Kenapa kau melakukan itu p-padaku?"

It's you (VRENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang