Joohyun berjalan dengan pandangan kosong, sambil memeluk beberapa map. Gadis yang hari ini mengenakan blus berwarna peach, dengan bawahan rok spam senada tersebut nampaknya tak menyadari sekitarnya. Bahkan saking fokus berjalan, Joohyun sampai tak menggubris lelaki yang hendak menghampiri dirinya.Lelaki tampan yang tadi sudah menyiapkan mentalnya untuk menghampiri Joohyun, tiba-tiba down saat kehadirannya tak di sadari oleh gadis yang ia sukai.
"Dia tak melirikku sedikit pun." Lirihnya dengan pandangan sedih yang terus dia tujukan kepada Joohyun yang sudah jauh di depan sana. Sang teman yang berada di belakangnya pun menggaruk belakang kepalanya dan menghampiri lelaki tersebut "Dia mungkin sedang terburu-buru, kawan. Nanti setelah pulang kerja kau coba lagi." Ujarnya menenangkan.
Sedangkan Joohyun yang baru saja keluar dari lift, kembali tak memperdulikan seorang gadis di belakangnya.
Sadar dirinya tak mendapatkan respon apapun, gadis itu sedikit berlari dan menahan bahu Joohyun.
"Bae bisseo." Ujarnya.
Joohyun berbalik setelah merasakan sentuhan di bahunya "Yoojung-ssi?" Ujarnya terkejut.
Wanita bernama Yoojung tersebut menatap Joohyun dengan pandangan bertanya "Aku mengejutkan mu?"
Joohyun menggeleng kecil "Tidak. Aku tak terkejut. Ada apa?"
"Ah! Aku hanya ingin memberikan dokumen yang kau minta kemarin. Tapi kau baik-baik saja? Hari ini kau terlihat tak fokus. Apa sajang-nim memberikan banyak pekerjaan?" Ujar gadis yang mungkin sebaya dengan Joohyun itu khawatir.
"Aku baik-baik saja. Kalau begitu, aku pergi dulu." Joohyun berlalu meninggalkan Yoojung yang masih menatap kepergiannya.
Kini Joohyun sudah berada tepat di depan pintu ruangan Taehyung. Tapi saat dirinya hendak masuk, netranya menangkap adegan yang seharusnya tak ia lihat.
Di depan sana, Sooyeong memeluk mesra Taehyung, walaupun tak mendapatkan balasan dari lelaki tampan itu.
Pandangan Taehyung teralihkan saat mata tajamnya tak sengaja bertatapan dengan netra Joohyun.
Taehyung terdiam. Dan detik berikutnya, ia melepaskan pelukan Sooyeong dengan sedikit kuat, hingga membuat dirinya mendapatkan tatapan protes dari gadis yang selalu berpakaian glamor tersebut.
"Sepertinya kau harus pulang sekarang, Sooyeong-aa. Hari ini pekerjaan ku sangat banyak." Taehyung berujar di depan Sooyeong, tapi matanya terus menatap ke arah jendela yang memperlihatkan sang sekretaris.
"Tapi oppa, kita harus membahas hubungan kita sekarang..." Ucapan Sooyeong terhenti, kala tangannya di lepaskan oleh Taehyung dari tangan lelaki itu.
"Maaf, Sooyeong-aa. Aku tak bisa." Ujar Taehyung membuat Sooyeong keluar dari ruangannya dengan wajah yang di tekuk. Bahkan saat berada di luar ruangan, gadis itu menatap Joohyun sekilas dan kembali melangkahkan kaki jenjangnya.
Taehyung mengusap wajahnya kasar, dan mendudukkan dirinya di kursi. Dia tadi sudah pusing memikirkan perkataan Namjoon beberapa saat yang lalu, dan sekarang di tambah lagi dengan Sooyoung yang menerobos masuk ke ruangannya.
"Astaga." Desah Taehyung pelan.
Taehyung menekan tombol telepon yang berada di atas mejanya, dan dengan otomatis alat di atas meja Joohyun turut berbunyi.
"Bawa dokumen tentang maskapai penerbangan dari departemen strategi ke ruangan ku."
Suara Taehyung keluar beberapa saat, setelah benda berwarna putih itu berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's you (VRENE)
RomanceOrang bilang, saat paling bahagia itu adalah ketika bersama dengan orang yang paling kita cintai. Menghabiskan waktu bersama dan menjaga janji sehidup semati yang sudah di ucapkan di hadapan tuhan. Terdengar klise memang, tapi tak semua orang dapat...