Yang penting vote+comen dulu syang-syang 💓
________
Tanpa edit, ketik langsung update nih jadi maap kalau ada typo yah🤧
Sholat subuh dulu bagi yang menjalankan,baru baca ceritanya yah ❤️
Absen nama panggilan+umur+bulan lahir dong di sini?💖
Happy Reading 💓
Seketika sekolah di hebohkan dengan kedatangan keluarga besar Mahardinata.Keenam laki-laki dari keluarga itu yang sudah banyak di perbincangkan banyak orang.Apa lagi jika sudah melihat langsung rasanya kalian benar-benar bisa pingsan melihat aura mematikan enam pria itu.
Roy menggunakan jas yang tadi pagi dirinya gunakan untuk ke kantor, Afkar juga begitu, Orlan hanya mengenakan celana jens hitam di padukan dengan kaos putih dengan jaket hitam melapisi, Adnan menggunakan kaos hitam dengan kemeja kotak-kotak saat dirinya tadi pergi ke kampus,Elvan dan Evan masih dengan seragam sekolahnya.
Lalu adakah yang bisa membuat mereka tidak terpesona?
"Apa kalian memang harus menyelesaikan masalah dengan adu tinju?"aura mencekam dari Roy membuat mereka di seluruh kantin merasa membeku.
Baling dan Leon sudah berhenti dan hanya berdiri diam di depan Roy,yang sekaligus pemilik sekolah ini.Tapi tidak dengan Baling yang rasanya ingin mengutuk dirinya sendiri saat Roy yang memergoki dirinya sedang bertengkar apa lagi di sana juga ada Kirana.Rasanya dia ingin mengumpat sekeras-kerasnya mendapat tatapan peringatan dari Roy.
Oh,tentu saja bukan hanya Roy.
Lihat saja kelima pria di sana yang sudah memelototi dirinya siap membunuh,jika mungkin Roy tega padanya pasti sudah sejak tadi kelima pria di sana mencari giliran untuk siapa yang lebih dulu ingin memukulinya.
"Terutama Baling,apa kamu tidak melihat bawah putri saya sudah ketakutan melihat kelakuan kekanakan kalian?"
"Maaf,Om."Baling hanya mampu meminta maaf karena dia tau bahwa ini memang salahnya,tidak seharusnya dia terbawa emosi dengan ucapan Leon.
Kirana menatap Baling kasian,dia tidak tega saat Papi memarahi Baling seperti itu.
"Papi ngapain ih ke sini,mana sama abang-abang lagi.Hiiih kayak mah demo aja bawa sekeluarga!"Kirana ngomel,mencabik kesal tidak setuju atas kedatangan mereka ke sekolahnya.
Matanya dengan kesal memelototi Elvan dan Evan yang pasti pembuat ulah kenapa bisa mereka semua ada di sini.
"Masih aja jadi tukang ngadu!"desisnya.
"Papi yang suruh,lagian tanpa mereka berdua bilang ke Papi, dengan pasti Papi akan tau apa yang terjadi sama kamu,Nana."jelas Roy saat melihat tatapan permusuhan putrinya pada abangnya.
"Pi,ishh Nana bukan lagi anak kecil yang harus di mata-matain!"
Mengabaikan putrinya Roy beralih pada kedua orang yang masih sangat kacau atas perkelahian tadi.
"Apa permasalahan sebenarnya?"tanyanya serius seperti sosok ayah saat sedang menanyakan kesalahan yang sudah anaknya perbuat.
Tidak ada yang membuka suara,keduanya masih bungkam.
Tidak butuh waktu lama untuk kepala sekolah dan guru-guru lainnya bisa mendengar kejadian ini sampai tak lama dari pintu kantin muncul keramaian kedatangan kepala sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FA#1] Five Abang [Terbit]
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) DON'T COPY MY STORY! Namanya Kirana Alanza.Putri satu-satunya dari keluarga Mahardinata, memiliki lima Abang yang sungguh posesif dan protektif, memiliki seorang ayah duda yang masih terlihat gagah dan tampan.Sayang, Kirana...