Tiga Puluh Dua

20.9K 1.8K 1.3K
                                    

Udah siapkan umpatan dan hujatan untuk Vanya dan ibunda tercinta Anggun?

Tarik nafas dulu.

Siap?

Maaf kalau ada typo 😗

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

💋
















Selamat datang di hari bahagia.

Pernikahan

Roy Mahardinata.

&

Anggunia Saraswati.

Begitulah sambutan tulisan dan karangan bunga di depan kediaman Mahardinata yang di gelar sangat mewah.Segala jenis dekorasi yang tidak main-main mewahnya,halaman luas itu sudah banyak kursi dan berbagai meja dengan segala jenis makanan di atasnya.

Para tamu sudah banyak yang datang,pesta mewah di rumah megah itu mampu menampung banyak tamu.Para kolega bisnisnya saling berdecak dan berbisik membicarakan tentang pernikahan sang atasan dan sekertarisnya sendiri.

Baru dua tahun pengusaha sukses itu menjadi duda,sekarang justru ingin menikah lagi untuk yang kedua kalinya.Terserah saja dengan kata-kata semua para tamu.Mereka hanya bisa berkomentar tanpa tau alur ceritanya.

Itu lah netizen 😗

Anggun sudah seminggu lalu sembuh dari sakitnya.Dan sialnya tulisan yang wanita itu berikan adalah surat yang benar-benar nyonya Mahardinata tulis,beserta tanda tangan yang hanya seorang Mahardinata punya.

Kirana memandang cermin di depannya.Sangat cantik.Dirinya sudah di rias sedemikian cantik,tetapi suasana hatinya sungguh mendung saat ini.

Apa lagi di tambah seseorang yang sejak seminggu ini selalu mengusik ketenangannya.

"Lo cantik banget sih."decak gadis di sana kagum."Gue cantik lo juga cantik,kita emang akan jadi saudara tiri yang cocok."lanjut Vanya sumringah.

Kirana diam, telinganya sudah terlalu sering mendengar kata 'saudara tiri' dari bibir gadis jelmaan iblis itu.Tidak masalah,kita lihat saja nanti alur cerita ini.

"Adik tiri,jangan sedih dong.Bentar lagi kan kita sama-sama punya Mama dan Papa."Vanya mendekat dan berdiri di belakang Kirana,menatap gadis itu melalui pantulan cermin di depan sana.

"Lo kan udah lama gak ngerasain kasih sayang Mama,gue gak pernah ngerasain kasih sayang Papa.Anggap aja kita impas dan adil kan? Kita sama-sama punya pelengkap sekarang."segala ucapan Vanya tidak sekalipun Kirana hiraukan,dia sudah sangat lelah mendengar segala ucapan percaya diri gadis itu.

"Nah,itu."jari lentik itu menunjuk arah dinding kamar Kirana,tepat pada foto besar keluarganya."Sebentar lagi akan ada gue dan Mama gue di sana, bersanding tepat di samping ayah lo eh Papi kita?"senyum cantik dan ucapan Vanya barusan mampu menyulut api amarah yang sejak seminggu ini Kirana pendam.

Di tariknya tangan Vanya hingga gadis itu langsung terduduk di meja riasnya dan terkejut menatap Kirana yang sudah berdiri di depannya,dengan sorot tajam mengancam.

[FA#1] Five Abang [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang