(FOLLOW SEBELUM MEMBACA)
DON'T COPY MY STORY!
Namanya Kirana Alanza.Putri satu-satunya dari keluarga Mahardinata, memiliki lima Abang yang sungguh posesif dan protektif, memiliki seorang ayah duda yang masih terlihat gagah dan tampan.Sayang, Kirana...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍭
"Cari gadis dalam foto ini.Culik dan hancurkan dia."
"Membayar?"
"Tentu saja."
"Kalau begitu sesuai permintaan."
Gadis itu tersenyum lebar.
"Siapa namanya?"
"Kirana.Kirana Alanza Mahardinata."
"Dalam dua hari, maka selesai."
Setelah itu , panggilan di tutup.
🍭
Nafas ketiganya memburu,marah.
Kirana menahan nafas saat ketiganya berjalan mendekat, yang membuat dia menelan ludah gugup adalah tatapan Evan yang tidak biasa.
Saat Evan sudah mencapai didepan mejanya langsung saja laki-laki itu menarik tas Kirana, membuka tas itu dan menumpahkan isinya kelantai tanpa pikir panjang.
"ABANG!"
Kirana sudah akan mencegah saat Elvan dengan sigap mendekap sang adik agar tidak bisa bergerak.
Evan berjongkok di ikuti Baling yang mengedarkan pandangan mencari sesuatu.
Lalu tatapannya terarah pada botol kecil putih berisi obat-obatan vitamin yang dokter berikan.Tapi Baling menumpahkan isinya pada telapak tangan untuk melihat bentuknya.
Sesaat dia diam mencermati, lalu menoleh pada ambang pintu melihat salah satu temannya di sana.
"Hans, cek obat apa ini dan tanya dokter di UKS."perintahnya langsung melempar botol itu yang dengan sigap cowok itu tangkap.
Kirana tersentak.
"Kak!"perotesnya.
Baling mengabaikan, Evan masih mencari di sela-sela buka apapun itu.Dan saat dia membuka sebuah buku secara acak tiba-tiba sesuatu jatuh dari dalamnya.
Sebuah surat.Dengan sebuah logo di sisi kanannya.
Evan membuka dan membacanya.Lalu setelahnya berdesis dengan tatapan tajam.