Makasih yang komen di part kemarin,ya Allah rame banget🥺
Terharu akutuh,mana anaknya baperan lagi🤧
Gak ngerti lagi sama kalian, love you banyak-banyak pokonya❤️Tanda terimakasih atas ke antusias kalian aku update lagi!😍
Ayo ramaikan 🔥
Sebelum membaca vote dulu ya!
Happy Reading 💓
❤️
❤️
❤️
Pagi-pagi sekali di kediaman keluarga Mahardinata mendadak heboh.Alasanya adalah putri bungsu dari keluarga itu yang tiba-tiba hilang.Padahal biasanya di hari Minggu seperti ini gadis mungil itu akan tidur seharian tanpa boleh ada yang mengganggu,tapi tepat saat pukul 6 pagi sang kakak ketiga yang akan pergi olahraga dan berniat untuk sekedar mengecup kening sebelum pergi, justru di kagetkan oleh keberadaan kamar sang adik yang kosong.Alhasil dirinya mencari di sekeliling rumah yang hasilnya nihill.
Karena panik,yang Adnan lakukan ialah membangunkan seisi rumah agar mencari keberadaan Kirana.
"Sebenarnya apa saja pekerjaan kalian?!"teriak Roy murka pada ketiga asisten rumah tangga yang ada di rumahnya.
Sebenarnya Roy jarang memarahi para pekerja di rumahnya seperti ini, tetapi saat mendengar kabar sang putri tidak ada di manapun nyaris membuat dirinya hilang kendali.
"Cepat cari putri saya!"perintahnya lagi.
Pekerja rumah tangga yang berjumlah 4 orang itu hanya mengangguk patuh lalu lekas pergi.
Roy memijat keningnya, kelima putranya sudah menelepon orang suruhan mereka agar segera menemukan keberadaan Kirana.
"Apa sudah ada kabar,Kar?"tanyanya pada anak sulungnya.
"Belum ada,Pi."Afkar menghela nafas berat.Adiknya ini suka sekali membuat seluruh keluarga hampir mati khawatir.
Penampilan laki-laki keluarga Mahardinata sekarang jauh dari kata rapi, Afkar yang masih dengan celana pendek dengan kaus berwarna putih dan rambut yang acak-acakan begitupun dengan penampilan ketiga adik-adiknya,Adnan tentu sudah rapih dengan penampilan akan pergi lari pagi,hanya sang ayah yang dengan piyama sutra berwarna hitam itu masih terlihat sangat gagah dan tampan.Pesona berdarah Eropa memang tidak ada tandingannya.
Masih dengan suasana tegang tiba-tiba suara notifikasi dari ponsel Evan berbunyi yang langsung di bukanya.
"Baling,goblok!"umpatnya.
Karena kesal di telponnya nomor yang baru saja mengirimkan pesan padanya.Di dering kedua panggilan langsung di angkat yang langsung membuat Evan berteriak memaki.
"BILANG DULU BANGSAT KALAU MAU PERGI!"Teriaknya kesal.
"Ihh Abang,masa aku di teriakin!"
Evan membelalak saat justru suara sang adik yang dirinya dengar pertama kali.
"Aku aduin Papi karena bentak,Nana!"
Tut tut tut
Sambungan langsung di putus sepihak oleh sang adik, Evan masih mematung dengan ponsel di telinganya.
"Ada apa,Van?"
Pertanyaan dari sang Papi kembali menyadarkan Evan dari keterkejutannya."Nana sama Baling lagi olahraga pagi, Pi."ucapnya dengan nafas berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FA#1] Five Abang [Terbit]
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) DON'T COPY MY STORY! Namanya Kirana Alanza.Putri satu-satunya dari keluarga Mahardinata, memiliki lima Abang yang sungguh posesif dan protektif, memiliki seorang ayah duda yang masih terlihat gagah dan tampan.Sayang, Kirana...