Enam

43.6K 3K 141
                                    

Happy Reading...

Masih di hari yang sama pada pukul 20.38.

Terlihat seorang gadis dengan dress selutut dan rambut tergerai indah itu,dengan kaki jenjangnya terlihat berjalan anggun di sebuah Mall di Jakarta.Matanya menyusuri setiap toko yang dirinya lewati dengan sesekali menatap ponsel di genggaman dan tersenyum manis saat melihat lockscreen pada ponselnya.

Langkahnya tiba-tiba berhenti di sebuah tempat ice cream  dengan pandangan yang mengarah pada dua orang yang sedang duduk di salah satu meja di dalamnya.Gadis cantik itu jelas tau siapa sosok laki-laki yang duduk dengan begitu perhatian pada gadis di depannya yang duduk membelakangi dimana dia berdiri.

Tangannya terkepal dengan mata memanas begitu matanya melihat sosok itu dengan manisnya membersihkan sesuatu di wajah pada gadis di depannya.

Padahal sejak tadi dirinya terus menunggu kabarnya, mencoba menghubungi yang tak kunjung mendapat balasan.Tapi ternyata dia justru sedang bersama gadis lain.

Ternyata berharap pada sesuatu yang tidak terwujud itu memang semenyakitkan ini.

Dengan langkah pasti dan tarikan nafas dalam-dalam nampak dirinya ambil sebelum langkahnya menuju di mana tempat duduk mereka berada.Dan tak lama sosok laki-laki yang sejak tadi menjadi tujuannya sekarang baru menyadari kedatangannya,dan bahkan tersenyum lebar.

Ya,tersenyum saat dirinya bahkan sedang ketahuan selingkuh! Kesalnya dalam hati.

"Hai aku—"

"Kamu selingkuh?!"selanya langsung tanpa peduli ucapan yang cukup keras itu mampu menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.

"Hah?"

"Tega banget kamu,udh punya tunangan masih aja bisa selingkuh!"kesalnya lagi dengan di tambah matanya yang berkaca-kaca.

"Kak Laura,apaan sih ihhh."

Gadis yang sejak tadi menatap Afkar pun berpindah melihat gadis yang masih duduk di kursinya tadi tengah memandang dirinya cemberut.Laura terkejut melihat siapa gadis yang dirinya anggap tengah berselingkuh pada tunangannya itu.

"Ya,masa aku selingkuh sama Abang aku sendiri sih?!"kesal Kirana.

"Kirana?!"Laura langsung menghambur memeluk gadis manis itu"Kok gak ngabarin udah di Indonesia? Kakak kangen banget sama kam,ih."

Kirana tersenyum melihat keantusiasan dari 'calon kakak iparnya' ini, lalu tangannya balas memeluk tak kalah erat.

"Nana,Kangen juga tau."

Laura melepas pelukannya dan menatap Kirana kesal"Kamu buat kakak salah paham tau,kakak kira Abang kamu lagi sama selingkuhan dia."

Afkar mendengus mendengar ucapan itu"Mana berani aku,Lau."

"Aku kira kmu hilap, lagian aku kan taunya Nana masih di Jerman."

"Haduh kak Laura,kakak sendiri bahkan tau seberapa bucinnya Abang sama kakak."ejek sang adik sambil kembali menikmati ice cream.

Laura terkekeh mendengar itu,lalu mengambil tempat duduk di sebelah tunangannya yang langsung mengelus rambutnya lembut.

"Baru pulang pemotretan,ya?"tanyanya lembut.

"Iya, niatnya mau beli barang,eh malah liat kmu lagi sama cewek, taunya malah,Nana."senyum bersalah itu dirinya tunjukan yang membuat sosok di depannya gemas dan mencubit pipinya gemas.

"Ah,tuh kann kalau udh sama kak Lau tuh Abang  jadi bucin,merasa dunia milik berdua."celetuk Kirana kesal"Aku telpon kak Olan aja,ah."

Kirana sudah siap akan menelpon Orlan sebelum pandangannya justru teralihkan pada sosok yang baru saja masuk kedalam toko ini.

"Kak Baling!"panggilnya ceria.

Sosok yang merasa namanya di sebut itu menoleh dan tersenyum kecil saat tau siapa yang tadi memanggil namanya dengan begitu gembira.Lalu langkahnya dirinya ambil untuk mendekati ketiga orang itu.

"Udah malem, ngapain masih di sini?"tanyanya saat sudah berdiri di sebelah meja mereka.

"Beli ice cream...hehe."

"Nanti kamu sakit makan malem-malem gini."pesan Baling yang bahkan dengan seenaknya membersihkan noda coklat pada sudut bibir Kirana.

Afkar melotot melihat perlakuan kecil itu sedangkan Laura mengerjap melihat tindakan anak laki-laki di depannya ini.Berani sekali anak ini bertindak hal itu di hadapan sang singa penjaga, pandangan Laura mengarah pada sang tunangan yang sudah sangat dirinya tau sedang memasang wajah mengerikan andalannya.

"Ngapain lo tadi?!"sentaknya sambil merenggut kerah baju yang Baling kenakan.Tindakan itu jelas memancing para pengunjung yang tadi sedikit tenang kembali memutuskan perhatiannya pada meja mereka.

"Abang apaan sih, lepasin ih."Kirana mencoba melepaskan cengkraman abangnya pada kerah baju Baling yang masih tetap tenang.

"Gue selama ini udh mentoleransi tindakan lo ya,tapi buat kali ini gak ada kata ampun.Siapa lo berani bertindak sejauh itu ke adek gue?"desisnya

Laura dan Kirana mencoba menarik Afkar untuk tidak berbuat semakin jauh.Mungkin karena mereka menimbulkan ketidak nyamanan Kirana bisa melihat dari jauh sudah ada dua sekuriti yang berjalan mendekat.

Dengan tenang Baling melepaskan cengkraman itu dan menatap Afkar tajam dan tegas,tidak gentar sedikitpun.Lalu ucapan itu meluncur bebas membuat ketiga orang yang mendengarnya bungkam seribu bahasa.

"Gue emang bukan siapa-siapa,tapi bang,gue suka sama adek lo,dan gue mau jadi orang yang berhak atas dia tanpa larangan Abang."

________

TBC

JANGAN LUPA VOTE+COMEN💞

SEE YOU NEXT PART, DAN MAAF PART INI SEDIKIT TELAT 💙

[FA#1] Five Abang [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang