Sebelum baca,Absen dulu kalian dari daerah mana aja!
Vote+Comen dulu syang-syang ❤️
Happy Reading 💓
Baling terus berlari tanpa peduli bunyi klakson panjang dan saling bersahutan yang memenuhi jalan siang menjelang sore hari ini.Karena yang menjadi fokusnya saat ini adalah;gadis di depan sana yang tanpa memikirkan dirinya sendiri itu sedang dalam bahaya, Kirana yang dengan nekat berlari pada tengah jalan demi menyelamatkan gadis kecil yang sedang memeluk seekor kucing.
Baling meraih tangan Kirana dan menariknya tepat saat mobil itu ingin menghantam tubuh mungilnya.Mereka berdua berguling ke aspal dengan kedua lengan Baling memeluk tubuh Kirana erat.Lalu sebagian kendaraan berhenti untuk melihat apa yang tengah terjadi,warga setempat yang melihat kejadian itu segera mendatangi dan membantu menolong.Gadis kecil yang tadi memeluk kucingnya itu juga sudah berada di dalam rengkuhan seseorang.
Baling bangkit dan memeriksa tubuh Kirana sembari memberondongi Kirana dengan berbagai pertanyaan bercampur dengan kekhawatiran.Takut gadisnya terluka.
"Ada yang sakit? Mana?kita kerumah sakit sekarang."cemasnya.
Dengan masih sedikit gemetar Kirana menggeleng."A-anak Tadi,kak?"
"Pikirin lo dulu.Baru orang lain!"bentak Baling.
Kirana membeku mendapat bentakan keras itu.Pandangannya memburam ingin menangis.
"Mas,sabar,mbk nya masih syok.Jangan di marahin dulu."tegur seorang ibu-ibu di dekat mereka.
Baling tersadar."Maaf,gue cuma khawatir."ucapnya lembut dan memeluknya lagi.
Sedangkan di sebelah sana,seseorang mencoba menenangkan gadis kecil yang menangis ketakutan dan tak lama wanita paruh baya mendekat dengan isak tangis.Memeluk sang putri yang nyawanya hampir saja melayang di karenakan kesalahannya.
Leon menghela nafas berat.Hampir saja.Gadis bodoh itu selalu saja bertindak ceroboh,Dengusnya dalam hati.
"Kak Leon?"
Kirana mendekati Leon bersama dengan Baling di belakangnya yang menatap dirinya tajam.Leon menyeringai.
"Kakak yang nolongin anak kecil tadi?"
"Hem."
Kirana mengangguk."Gak pa-pa,kan tapi?"tanyanya.Leon hanya mengangguk.
"Dek,ya Allah,makasih ya udah nolongin anak, Tante."Ibu yang tadi menangis sambil memeluk anaknya itu menginterupsi pembicaraan mereka.
Leon yang di ajak berbicara langsung mengelak bukan dirinya,tetapi justru menunjuk Kirana yang pertama kali menyadari situasi.
"Ih bukan aku kok,Buk.Tapi kakak ini yang nolongin anak ibu,aku tadi kalah cepet sama dia."ringisnya tidak enak saat ibu itu terlihat ingin berterima kasih padanya juga.
"Heh,begok! Lain kali jangan ceroboh lagi.Coba tadi kalau Baling enggk cepet nolongin lo.Udah mati kali lo sekarang."sarkas Leon pedas yang membuat Kirana menegang.
"Jaga bicara lo, bangsat!"desis Baling mencengkram kerah seragam Leon.
Orang-orang yang melihat hal itu langsung melerai.Baling melepaskan cengkeramannya,lalu berbalik menarik tangan Kirana untuk pergi dari sana.
Leon mendengus."Liat aja, nanti."gumamnya.
🍭
"Mau,ice cream?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[FA#1] Five Abang [Terbit]
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) DON'T COPY MY STORY! Namanya Kirana Alanza.Putri satu-satunya dari keluarga Mahardinata, memiliki lima Abang yang sungguh posesif dan protektif, memiliki seorang ayah duda yang masih terlihat gagah dan tampan.Sayang, Kirana...