Dua Puluh Delapan

21.4K 1.7K 757
                                    

Aku bikin karakter cewek polos,manja,suka sakit.Tapi dia kuat.

Kirana Alanza itu,definisi cewek polos tapi gak polos-polos banget.
Ihh maksud gak sih apa yang aku bilang?🤧

Dia boleh polos,tapi ada masanya dia jadi bar-bar 🤣

💜

Happy Reading 💓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading 💓

Hari Senin.Cuaca cerah di pagi hari ini tidak membuat gadis di balik selimut itu sedikitpun merasa terganggu.

"Nana harus inget,Bertindak jika salah dan diam jika benar."

Dia langsung terlonjak bangun saat mendengar suara itu.Suara dari alam bawah sadarnya dan kata-kata itu persis seperti apa yang Maminya pernah ucapkan dulu padanya.

"Bertindak jika salah dan diam jika benar."gumamnya pelan.

Mamanya pernah bilang,jika kita melihat seseorang melakukan kesalahan dan kemungkinan hal itu dapat melukai orang lain maka kita harus bertindak untuk menghentikannya,tapi jika orang itu melakukan kebaikan maka kita cukup diam mengamati dari kejauhan.

Kirana mengepalkan tangannya, memandang figura foto di dinding kamarnya.Pikirannya baru saja tercerahkan.

"Makasih,Mami."

Ya,Kirana tau apa yang harus dirinya lakukan sekarang ini.

Membasmi virus yang berpotensi menulari orang-orang di sekitarnya.

🍭


"Pagi abang-abang,Nana."

Kirana mengecup pipi abangnya,Hanya ada Orlan, Elvan dan Evan abangnya Adnan masih tidur di karenakan kuliah siang,Afkar mungkin sudah berangkat mengantar Laura yang ada pemotretan pagi.

Lalu Kirana menyalimi tangan Anggun yang duduk di salah satu kursi meja makannya dan tersenyum tipis pada Vanya yang melakukan hal yang sama.Seoalah-olah tidak terjadi apapun.

Mereka berdua menginap di rumahnya,karena mereka tiba di Jakarta sudah cukup malam akhirnya Papi-nya menawarkan untuk menginap di sana saja.Dan yah dengan senang hati mereka menerima tawaran itu.

"Pagi Princess,"

Kirana mendapatkan ciuman di puncak kepalanya dan juga elusan lembut dari Papi-nya yang baru saja bergabung di meja makan.

"Pagi hot Papi-nya,Nana."Kirana membalas ciuman pada pipi ayahnya.

Saat melakukan hal itu Kirana melirik pada gadis di sebrang mejanya yang juga ternyata sedang menatap dirinya.

[FA#1] Five Abang [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang